Serang, koranpelita.co – Paslon Bupati dan Wabup Lebak Nomer urut dua Dede Supriyadi – Virnie Syafitri, dalam debat terbuka pertama Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Lebak, tampil dengan sikap tenang dan santun dalam menghadapi pertanyaan dari dua kandidat lainnya.
Sikap ini menunjukan kedewasaan seorang calon pemimpin yang siap membangun Kabupaten Lebak menuju perubahan kearah lebih baik.
Debat terbuka diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lebak dengan tema dengan tema; “Memajukan Kabupaten Lebak dengan Meningkatkan Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat,” disiarkan langsung melalui Stasiun televisi Banten TV dan reload Stasiun TV RI, berlangsung di Aston Hotel, Serang, pada Jumat malam (24 /20/2024).
Acara yang dimulai pukul 20.30 ini mempertemukan tiga pasangan calon: pasangan nomor urut satu Mochamad Hasbi Asyidiki Jayabaya-Amir Hamzah, nomor urut dua Dede Supriyadi-Virnie Syafitri, dan pasangan nomor urut tiga Sanuji Pentamarta – Dita Fajar Bayhaqi. Setiap pasangan calon memaparkan visi dan misi mereka terkait rencana pembangunan Kabupaten Lebak untuk lima tahun mendatang.
Dalam sesi pertama, pasangan Dede-Virnie menekankan fokus mereka pada sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur, khususnya pembangunan puskesmas rawat inap di setiap kecamatan. Dede menjelaskan,
“Saat ini, rasio penduduk dengan jumlah rumah sakit di Lebak sangat timpang, dimana satu rumah sakit harus melayani sekitar 300.000 penduduk. Solusinya kami akan membangun Puskesmas rawat inap dengan dokter jaga di setiap kecamatan agar masyarakat Lebak dapat menikmati pelayanan kesehatan yang optima,”kata Dede.
Dede juga membalas pertanyaan dari pasangan nomor urut tiga, Sanuji-Dita Fajar, yang mempertanyakan strategi Dede untuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan biaya yang terjangkau. Menanggapi hal tersebut, Dede mengingatkan pentingnya keterjangkauan biaya pendidikan oleh seluruh masyarakat Lebak, dan menyinggung bahwa lembaga pendidikan yang dikelola Sanuji justru mahal. Pernyataan ini memperlihatkan sikap kritis Dede dalam mengedepankan akses pendidikan yang merata bagi masyarakat Lebak.
Lebih lanjut Dede-Virnie, juga menargetkan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Lebak dari Rp 450 miliar menjadi Rp 1,5 triliun. Peningkatan PAD tersebut dilakukan dengan mengoptimalkan pengelolaan pajak bumi dan bangunan (PBB) serta pengembangan sektor pariwisata, dengan peningkatan PAD dapat mempercepat pembangunan infrastruktur seperti jalan dan pembangunan bidang lainya.
Sementara Pasangan nomor urut satu, Hasbi Asyidiki – Amir Hamzah juga menyoroti pembangunan jalan, dengan menyebutkan bahwa dari 779 kilometer jalan yang menjadi tanggung jawab Kabupaten Lebak, masih ada lebih dari seribu kilometer jalan desa yang butuh perhatian.
Pasangan ini berjanji untuk meningkatkan status jalan desa menjadi jalan kabupaten agar lebih terjangkau oleh program pembangunan pemerintah daerah.
Pada sesi berikutnya.
Sementara itu pasangan nomor urut tiga, Sanuji Pentamarta-Dita Fajar, memperkenalkan wacana pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) di wilayah Cilangkahan. Mereka juga berjanji untuk membangun komunikasi lebih responsif antara warga dan pemerintah daerah.
“Nomor hape saya boleh dimiliki masyarakat. Jangan marah kalau dikritik, belajar mendengarkan dan cepat merespons,” ujar Sanuji,
Sanuji juga ingin menjadikan keterbukaan informasi dan komunikasi sebagai landasan utama kepemimpinannya.
Untuk diketahui Selama debat, Dede Supriyadi dan Virnie tetap konsisten dalam memaparkan visi dan misi dengan fokus pada pengentasan pengangguran, peningkatan pendidikan, dan peningkatan pelayanan kesehatan.
Bahkan Dede menargetkan bahwa dalam tiga tahun, akan menuntaskan angka pengangguran di Lebak yang saat ini tercatat mencapai 54.000 orang melalui pelatihan keterampilan bagi para pemuda dan membuka lapangan pekerjaan.
“Kami yakin bahwa melalui pengembangan sektor pendidikan, pelatihan keterampilan dan penyediaan lapangan kerja, angka pengangguran di Lebak bisa ditekan dan bisa segera dientaskan,” ucap Dede. (Man).