PM Israel Benjamin Netanyahu Terus Mendapat Kecaman Rakyatnya

(Foto : Reuters)

KORANPELITA.CO – Delegasi Israel dijadwalkan tiba di Kairo kemarin untuk berpartisipasi dalam perundingan gencatan senjata, kata seorang pejabat senior Israel.

Di Tel Aviv dan Yerusalem, ribuan orang turun ke jalan selama beberapa hari berturut-turut untuk memprotes Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu. Para pengunjuk rasa di luar Parlemen Israel di Yerusalem kemarin menyerukan dilakukannya pemilihan umum, dalam salah satu demonstrasi paling signifikan menentang pemerintahan Netanyahu sejak dimulainya perang.

BACA JUGAKejagung Kembali Salurkan Bantuan Korban Banjir Demak

Pada hari Sabtu (30/03) kemarin, ribuan orang di Tel Aviv mengadakan protes anti-pemerintah yang terpisah. Netanyahu menghadapi kemarahan yang meningkat dari masyarakat yang percaya bahwa ia telah menempatkan kelangsungan politiknya di atas kepentingan mereka yang lebih luas. Reaksi itu datang saat dia dijadwalkan menjalani operasi hernia tadi malam.

Seorang pejabat senior mengatakan bahwa kabinet perang Israel akan bersidang untuk membahas isu-isu terkait perundingan tersebut, termasuk pertanyaan mengenai pengungsi Palestina yang kembali ke rumah mereka di Gaza utara.

Dalam sebuah wawancara, seorang pejabat senior Hamas mengatakan Israel menolak mengizinkan warga Gaza kembali ke utara. Para pejabat kemanusiaan memperingatkan bahwa hanya gencatan senjata dalam konflik yang telah berlangsung selama berbulan-bulan ini yang akan memungkinkan bantuan yang cukup masuk ke Gaza untuk mencegah kelaparan yang mungkin terjadi.

Bantuan tetap sedikit, meskipun Mahkamah Internasional memerintahkan Israel untuk mengizinkan pengiriman terus “tanpa hambatan.” Kementerian Luar Negeri Israel menanggapinya dengan mengatakan bahwa upaya besar telah dilakukan untuk memfasilitasi aliran bantuan. (red1/NYT)