Negara Masih Punya Tantangan Besar Cipatakan Generasi Muda Yang Berkualitas

Ketua DPR RI Dr.(H.C) Puan Maharani

KORANPELITA.CO – Isu kesehatan mental anak selama ini belum menjadi perhatian khalayak. Padahal, isu ini sangat penting dalam tumbuh kembang anak sebagai tunas penerus bangsa.

Oleh karena itu, dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2023, Ketua DPR RI Dr. (H.C.) Puan Maharani menyadari, negara masih memiliki banyak tantangan dalam menciptakan generasi masa depan yang berkualitas.

Sebab itu, dirinya menekankan, Rancangan Undang-Undang Kesejahteraan Ibu dan Anak (RUU KIA) yang merupakan RUU Inisiatif DPR sangat diperlukan untuk mendukung perbaikan kualitas anak Indonesia, khususnya dari kalangan kurang mampu. Ia juga mendorong Pemerintah bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai hal ini.

“Untuk menciptakan generasi unggul, orang tua harus dibantu Pemerintah dalam mengupayakan tumbuh kembang maksimal pada anak. Salah satunya memberikan gizi seimbang bagi anak mulai dari kandungan hingga 1.000 hari pertama setelah melahirkan,” kata Puan dalam keterangan tertulis yang diterima, Jakarta, Senin (24/7/2023).

Dengan tema ‘Anak Terlindungi, Indonesia Maju’ dalam HAN 2023, Pemerintah Indonesia diingatkan untuk dapat menciptakan lingkungan yang baik bagi anak-anak di seluruh pelosok negeri. Puan menuturkan, diperlukan dukungan kesehatan dan pola asuh yang optimal agar anak-anak Indonesia terlindungi.

“Untuk menciptakan generasi berkualitas, pastinya dukungan untuk ibu juga sangat diperlukan. Oleh karenanya, DPR menginisiasi RUU KIA karena DPR memahami perkembangan anak tidak terlepas dari peran ibu,” urainya.

Ia pun berharap RUU KIA dapat segera terealisasi menjadi UU dan mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk kalangan industri. Salah satunya dengan memberikan kesempatan bagi ibu bekerja untuk memiliki ruang menjalankan perannya dalam memberikan pengasuhan terbaik bagi anak sambil menjalankan tanggung jawabnya sebagai pekerja.

“Karena ibu bekerja memperkuat kestabilan keuangan keluarga yang memberikan kontribusi bagi kemajuan perekonomian negara dan angka kesejahteraan rakyat,” tegas Puan.

Sehingga, perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu mengajak seluruh lapisan masyarakat bergotong-royong menciptakan lingkungan aman bagi anak-anak. Tidak hanya kekerasan fisik saja, ia mengingatkan bahwa dampak dari kekerasan psikis pada anak berpotensi buruk dalam jangka panjang terhadap perkembangan anak hingga beranjak dewasa.

Pada peringatan HAN 2023, Puan juga mengingatkan mengenai hak pendidikan bagi anak yang harus diberikan secara merata untuk seluruh anak Indonesia. Sebab menurut data UNICEF, sekitar 4,1 juta anak-anak di Indonesia yang berusia 7-18 tahun tidak mendapat pendidikan atau tidak bersekolah pada tahun 2021.

Angka tersebut masih jauh dari target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan/Sustainable Development Goals (SDGs) yang menargetkan tidak ada anak yang tidak bersekolah pada tahun 2030.

“Semua anak Indonesia harus bisa bersekolah. Tidak boleh ada yang tidak sekolah karena hambatan biaya. Sangat penting bahwa semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mendapatkan pendidikan,” tandasnya. (red1/Hms)