Jawa Tengah Dapatkan Penghargaan Dari BNPT

Kesbangpol Jateng, Haerudin (batik hijau) saat menerima penghargaan dari BNPT di Jakarta pada awal Maret 2023. (Foto dok. Diskominfo Jtg)

SEMARANG, koranpelita.co – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI memberi penghargaan Provinsi Jawa Tengah, sebagai daerah yang berkomitmen menerapkan Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang mengarah pada Terorisme (RAN PE). Predikat itu diperoleh karena Jawa Tengah berkomitmen mencegah paham ekstrem dan radikal melalui regulasi, bidang pendidikan, serta pemberdayaan ekonomi.

Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Jateng, Haerudin, mengatakan bahwa komitmen tersebut dibuktikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, dengan meneken Pergub Nomor 35 Tahun 2022. Menurutnya, peraturan itu merupakan implementasi lanjutan dari Perpres Nomor 7 Tahun 2021.

Kepada awak media di ruang kerjanya di Semarang, Senin (27/03/2023), Haerudin menyampaikan, baru empat provinsi di Indonesia yang telah menginisiasi lanjut Perpres terkait RAN PE. Diantaranya, Jawa Timur, Jawa Barat, Jateng, dan Sulawesi Tengah. Penghargaan yang diserahkan Ketua Sekretariat Bersama RAN PE Komjen Polisi Boy Rafli Amar itu, diterima awal Maret 2023 di Jakarta.

BACA JUGA:  Gubernur Banten  Pimpin Deklarasi Banten Zero Premanisme 

Haerudin mengatakan, bibit dari sebuah aksi terorisme berawal dari intoleransi. Di Jateng, indeks toleransi berada pada skor 73,68 persen. Ini berarti, masih ada pihak-pihak yang belum menerapkan toleransi seutuhnya.

“Padahal intoleran itu, embrio dari radikalisme dan terorisme. Yang kemudian yang jadi konsen pak gubernur, ia selalu mengatakan yang namanya radikalisme terorisme itu kita lawan,” paparnya.

Berkaca dari kondisi itu, selain regulasi di Jateng juga terdapat 77 Sekolah Damai yang diinisiasi bersama Wahid Foundation. Sekolah setingkat SMA/SMK yang telah menerapkan kebijakan tersebut, menjalankan tiga pilar dasar. Yakni, pilar sistem peringatan pencegahan intolaransi, pilar toleransi dan perdamaian, dan pilar pembentukan kepemimpinan berdasar nilai damai dan inklusif.

BACA JUGA:  Petani Cabangbungin Bisa Panen Tiga Kali Setahun Gara-Gara Ini!

“Pak Gubernur kemarin dapat dua penghargaan. Selain inisiator pencegahan ekstremisme, juga mendapatkan penghargaan kerja sama dengan multipihak, dengan Wahid Foundation, Yayasan Percik, Prasasti Perdamaian dan Aman,” ujarnya.

Selain itu, Provinsi Jawa Tengah di bawah komando Ganjar, juga aktif menyambangi eksnapi teroris yang telah keluar dari penjara dan membaur dengan masyarakat. Pemprov Jateng menggandeng BNPT, Densus 88, Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), serta Baznas Jateng, juga menggerakkan perekonomian eksnapiter.

Haerudin berharap, dengan terobosan-terobosan ini bisa menurunkan tingkat intoleransi 5-10 persen, agar bisa menepis isu politik identitas dan menurunkan suhu politik jelang Pemilu 2024.

“Kesbangpol dengan tim terpadu menggerakkan teman-teman OPD dan Baznas juga, kita sinergikan kemudian dilatih usaha, dibantu alatnya buat kopi di angkringan jual kopi, agar mereka bisa jadi pemberi zakat,” pungkasnya. (red1)

BACA JUGA:  PT Fajar Surya Wisesa Tbk Raih Prestasi pada Keikutsertaan Perdana di Ajang Skill Competition Tingkat Provinsi Jabar