Dalam Kondisi Apapun, Gus Tunggak Bersama PT DarapaTi Airlines Menyatakan Siap Ambil Alih Operasional Maskapai Penerbangan PT Garuda Indonesia

Koran Pelita – Putra terbaik bangsa Budi Kasan Besari Adinegoro kembali angkat bicara soal upaya penyelamatan maskapai penerbangan Garuda Indonesia. Ia telah menyiapkan langkah terobosan yang komprehensif mengingat Garuda Indonesia memasuki tahap krusial akibat beban-beban kewajiban yang memberatkan pemegang saham, khususnya pemerintah sebagai pemegang saham mayoritas.

“Saat ini bukan waktunya berdebat salah-benar, sekarang waktunya membuat langkah terobosan yang komprehensif lantaran hutang jangka pendek Garuda Indonesia sudah mencapai 70 triliun rupiah dengan kerugian rata-rata setiap bilannya sebesar 1 triliun,” ucap Budi Kasan Besari kepada media, Rabu (02/05/2021) siang.

Tindakan cepat perlu dilakukan saat ini, kata dia, adalah melakukan pergantian manajemen dan menempatkan program-program penyelamatan dalam kondisi krisis.

“Bankruptcy Protection law perlu dilakukan untuk merestrukturisasi keuangan terhadap hutang, sewa-sewa dan kontrak pegawai,” terangnya.

Selanjutnya, stop penerbangan yang merugi yang tidak dapat menutupi direct operating cost.

“Perlu juga dilakukan review biaya organisasi jumlah pegawai dengan memprioritaskan operasi pada rute-rute yang menghasilkan cash flow positive dan pengembangan bisnis kargo, khususnya pengangkutan marine produk dari Indonesia timur dan pengembangan eksport buah-buahan ke China,” jelasnya.

Pada tahapan survival, Gus Tunggak menyarankan penundaan sewa pesawat.

“Kalau perlu lakukan jadwal ulang yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dengan mengajukan proposal solusi jangka pendek yang komprehensif,” terangnya.

Cara selanjutnya yakni melakukan restrukturusasi keuangan melalui program debt restructuring, review kontrak dengan pihak ketiga dan review kebutuhan Human Capital sesuai dengan jumlah pesawat.

“Beberapa hal lain perlu direstrukturisasi, mulai dari organisasi, business model dan review fleet plan sehingga nantinya focus pada pengembangan rute-rute domestic sesuai growth Airlines industry,” ucapnya.

Gus Tunggak mengakui dia telah membuat model bisnis dengan mengakomodasi trend industry penerbangan berdasarkan paradigma baru yang berorientasi kepada profit dan kepuasaan pelanggan.

“Cara kerja ini saya buat seefisien mungkin dan tidak birokratis,” ucapnya.

Adapun merespon panggilan Sang Merah Putih untuk menyelamatkan Garuda Indonesia, Gus Tunggak bersama PT DarapaTi Airlines telah siap ambil alih operasional maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia, dalam kondisi apapun.

“Tim profesional DarapaTi Airlines siap meninjau ulang perjanjian kerjasama dengan para lessor yang berhubungan dengan PT Garuda Indonesia dan menata ulang rute strategis demi menyelamatkan PT. Garuda Indonesia,” jelasnya.

Termasuk, mengapresiasi semua yang telah diungkapkan oleh Serikat Pekerja Garuda Indonesia dalam membangun ulang Garuda Indonesia tanpa mencederai hak-hak para karyawan.

“Dengan ridho Allah SWT, kami siap mendarmabaktikan tenaga dan pikiran kami untuk Nusa dan Bangsa,” pungkasnya. (***)