Menkeu Purbaya Dapat Serangan dan Gempuran Terstruktur dari Geng Solo

KORANPELITA.CO – Kritik mantan Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, terhadap Menteri Keuangan RI, Purbaya Yudhi Sadewa belakangan ini tengah menjadi sorotan publik.

‎Sebelumnya sejumlah ternak mulyono pun ikut mengecam dan mendesak Presiden Prabowo untuk mencopot Menkeu Purbaya.

‎Menurut Direktur Political and Public Policy Studies (P3S) Jerry Massie, kritikan Hasan Nasbi tak masuk akal lantaran dia sendiri masih terdaftar sebagai salah satu komisaris independen di Pertamina.

‎“Saya pikir ini serangan dan gempuran terstruktur dari geng Solo. PDIP pun mati-matian menyerang sejumlah kebijakan Purbaya. Memang kalau orang jujur dan benar konsekwensinya akan dibom bardir. Selain itu Purbaya juga diserang Deddy Mulyadi soal dana transfer ke daerah atau dana mengendap di bank,” kata Jerry kepada redaksi koranpelita.co melalui sambungan selulernya, Jakarta, Rabu (29/10/2025).

BACA JUGA:  Kolaborasi TNI–Pemkab Bekasi Sukses Buka Akses dan Tingkatkan Kesejahteraan Warga

‎Jerry mengatakan, bahwa geng mafia dan para bandit akan terus menghajar Purbaya, apalagi dia akan membersihkan sektor pajak dan bea cukai yang sarat korupsi.

‎Disisi lain Jerry menyebut di kabinet Prabowo hanya ada 2 orang saja yang jujur, tegas dan berani melawan para bagundal yakni Purbaya dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman.

‎“Saya pikir dalam kabinet Prabowo hanya ada dua orang yang jujur dan berani melawan para begundal, yaitu Purbaya dan Amran Sulaiman Menteri Pertanian, yang lain biasa-biasa saja dan standar belum terlihat prestasinya. Purbaya berani karena dia ditopang dan didukung Prabowo, dan yang bisa mencopot Purbaya hanyalah Presiden Prabowo. Untuk membersihkan Indonesia dari sarang korupsi harus ada banyak pemimpin koboi ala Purbaya. Kalau ada 5 saja pasti Indonesia aman dan makmur,” tegasnya.

BACA JUGA:  Plt Lurah Maman Suherman Arahkan Implementasi Kebijakan Pusat, Perbaikan Data Warga dan Antisipasi Cuaca Ekstrim

‎Paling tidak ucapnya, para ternak mulyono geram soalnya utang kereta cepat whoosh kebanggaan mereka tak digubris Purbaya bahkan dia menolak mengeluarkan anggaran dari kas APBN untuk melunasi utangnya.

‎Terkait Kereta Api Cepat Whoosh, jika menggabungkan pinjaman awal dan pinjaman cost overrun, total utang yang ditanggung konsorsium BUMN (PSBI) mencapai USD3,26 miliar. Nilai utang jumbo ini setara dengan Rp54 triliun, yang menghasilkan estimasi beban bunga tahunan sekitar USD74,5 juta atau Rp1,2 triliun.

‎Jadi, reksturisasi utang dengan China kurang lebih 60 tahun jangka waktu melunasi hutang kereta cepat ambisi Jokowi ini. Mungkin saja Hasan menghantam Purbaya lantaran dia tak mau melunasi utang Kereta Cepat Whossh memakai APBN. (red)

BACA JUGA:  Jaga Stabilias Harga Bahan Pokok, Bupati Tangerang Buka Warteksi