Donald Trump Pemimpin Fenomenal Dunia

KORANPELITA.CO – Kepemimpinan Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS) Donald Trump patut diacungi jempol dengan sejumlah policy (kebijakan) dan gebrakannya yang pro Amerika. Dan apa yang dilakukannya sesuai janji kampanyenya 2024 lalu. Seperti semboyannya Amercan First dan Make America Great Again (MAGA). Hal tersebut yang dikatakan oleh Jerry Massie Direktur Political and Public Policy Studies, Jakarta, Selasa (18/2/2025).

Pakar Kebijakan Publik/Politik Amerika ini melanjutkan, atas kebijakan Trump tidak sedikit kaum liberal/progreaif mencerca kebijakan Trump seperti memangkas jumlah karyawan, pengurangan 10 persen di setiap embassy, mengganti nama Teluk Mexico menjadi Teluk Amerika sampai menghapus LGBTQ mulai dari olahraga, milter sampai pelajaran disekolah-sekolah.

“Tidak hanya itu saja, kebijakan paling kontroversial yakni take over Gaza yang dikecam oleh sejumlah negara,” pintanya.

Selain itu Trump melakukan perombakan besar-besaran dialam Dinas Pendapatan Internal (Internal Revenue Service/IRS) yang memungut pajak sedang bersiap untuk memecat ribuan pekerja minggu depan. Ini adalah angkah yang dapat menguras sumber daya menjelang batas waktu warga Amerika untuk mengajukan pajak penghasilan pada tanggal 15 April.

BACA JUGA:  Kasus Korupsi Proyek PDNS, Pejabat Kementerian Kominfo Mulai Diperiksa Jaksa

Pemecatan pun dilakukan sekitar 75.000 pekerja yang telah menerima pesangon yang ditawarkan Trump dan Musk agar mereka mengundurkan diri secara sukarela, menurut Gedung Putih. Jumlah tersebut setara dengan sekitar 3% dari 2,3 juta orang tenaga kerja sipil.

“Saya kira pernyataan Trump soal anggaran pemerintah federal terlalu membengkak dan terlalu banyak uang hilang karena pemborosan dan penipuan. Pemerintah federal memiliki utang sekitar $36 triliun dan mengalami defisit $1,8 triliun tahun lalu, dan ada kesepakatan bipartisan tentang perlunya reformasi,” papar Jerry.

“Ide cemerlang yang dibuat Trump saya amati yakni ketika Amerika keluar dari sejumlah lembaga PBB diantaranya WHO dan USAID,” ungkapnya lagi.

Seperti diketahui negari Paman Sam ini merupakan negara pendonor terbesar di dunia terkiat masalah kemanusiaan. Pada tahun 2024, USAID tercatat memberikan bantuan senilai 153,52 juta dolar AS atau sekitar Rp 2,5 triliun. Dana ini digunakan untuk program kesehatan, pendidikan, dan pembangunan berkelanjutan, termasuk penanggulangan TBC dan AIDS.

Selain kebijakan tersebut, Trump juga akan mengambil alih terusan Panama di era Presiden Jimmy Carter Pemerintah AS.

BACA JUGA:  Tuding Menteri KP Tak Becus, MAKI pun Tak Yakin Kades Kohod Bayar Denda Rp48 M

Setelah bertahun-tahun bernegosiasi untuk perjanjian Terusan Panama yang baru, kesepakatan dicapai antara Amerika Serikat dan Panama pada tahun 1977. Ditandatangani pada 7 September 1977, perjanjian itu mengakui Panama sebagai kedaulatan teritorial di Zona Terusan tetapi memberi Amerika Serikat hak untuk terus mengoperasikan.

“Satu lagi kebijakan yang gila yang dibuat olehnya yakni berencana mendeportasi jutaan imigran ilegal yang berdomisili di Amerika. Sampai kini sudah hampir 20 ribu orang di deportasi dan ada yang dikirim ke Panama melalui pesawat militer AS,” ujarnya.

Bukan deportasi saja, Trump mengeluarkan kebijakan soal tax yang tinggi untuk 3 negara masing-masing Mexico (25 persen), Canada (25 persen), China (10-15 persen) bahkan akan dinaikan lagi.

Belum lagi Trunp berencana mengambil alih Greenland tapi gagasannya itu ditentang sejumlah negara di wilayah Balkan.

Padahal, Trump belum 100 hari bekerja namun kebijakan spektakuler dan fenomenal dilakukannya. Atas pekerjaannya itu dia dinobatkan menjadi pemimpin nomor 1 terpopuler di dunia versi majalah Times.

BACA JUGA:  Tuding Menteri KP Tak Becus, MAKI pun Tak Yakin Kades Kohod Bayar Denda Rp48 M

Kesuksesan diawal pemerintahnnya ini tak lepas dari peran sejumlah Menteri dikabinetnya antaran lain Menteri Luar Negeri (Menlu) Marco Rubio, Menteri Keamanan Dalam Negeri Kristi Noem, Menteri Efesiensi Anggaran Elon Musk, Menteri Keuangan Scott Bessent sampai Menteri Pertahanan Pete Heggeth.

“Saya pikir Presiden Prabowo juga melakukan sejumlah hal seperti Trump yakni pemotongan atau efesiensi anggaran mencapai Rp325 triliun dan ditargetkan dalam 3 tahun ini akan tembus Ro750 triliun. Hal ini pula dilakukan negara Vietnam dan Argentina di bawah kepemimpinan Javier Milei,” tuturnya.

“Salah satu kebijakan utama Trump yakni akan menghentikan pertempuran antara Rusia-Ukraina. Dan genjatan senjata akan terjadi beberapa hari ke depan,” tutupnya. (red1)