Ngabuburit Naik Sepeda, Ganjar Sambangi Pantai Asuhan di Banget Ayu

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo (kaos merah pakai helm) saat berada di Pantai Asuhan Fafirruu Ilallah Yayasan LM 99 Blambangan, Bangetayu Wetan, Semarang, Jumat (24/3). (red1)

SEMARANG, koranpelita.co – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Jumat (24/03/2023) mengunjungi Pantai Asuhan Fafirruu Ilallah Yayasan LM 99 Blambangan, Bangetayu Wetan, Kota Semarang. Terlihat wajah sumringah (senang) pada anak-anak di pantai asuhan.

Sore itu Ganjar sengaja mampir untuk ngabuburit, sekalian menyapa anak-anak. Selain berbagi kebahagiaan, Ganjar juga menyerahkan bantuan sembako untuk anak-anak di panti tersebut.

Sekira pukul 17.00 WIB, dia tiba di Panti Asuhan Fafirruu Ilallah Yayasan LM 99 Blambangan, langsung disambut oleh anak-anak dan pengasuh panti.

Ganjar pun berdialog dengan para pengasuh panti. Gubernur dua periode itu juga menyempatkan bercanda dengan anak-anak. Ia juga meminta anak-anak untuk bernyanyi.

Ganjar mengatakan, kunjungannya ke panti asuhan itu untuk bersilaturahmi dan berbagi kebahagiaan dengan anak-anak. Sejak hari pertama Ramadan 1444 H, dirinya berkeliling ke panti asuhan sembari gowes menjelang buka puasa. Ia sangat senang karena banyak orang-orang baik yang merelakan diri untuk membantu dan mengasuh anak-anak yatim dan piatu.

BACA JUGA:  Gubernur Banten Teken  Komitmen Bersama Penempatan dan Promosi Tenaga Kerja Disabilitas

“Kami melihat banyak anak-anak kita yang butuh asuhan, maka banyak panti yang kemudian didirikan, dan banyak di antara para pengurus merelakan dirinya membantu untuk memperhatikan anak-anak. Tentu pemerintah senang sekali dibantu oleh mereka,” kata ganjar.

“Tugas kita (pemerintah) adalah memperhatikan mereka, mambantu mereka, apalagi sekarang di bulan Ramadan. Mudah-mudahan banyak orang yang peduli sesama, wabil khusus kepada anak yatim piatu. Mudah-mudahan yang sedikit ini bisa memberikan kebahagiaan, dan membikin mereka tersenyum,” tandasnya.

Khoironi selaku pengasuh panti asuhan menjelaskan, di panti asuhan tersebut terdapat 26 anak asuh yang berasal dari warga sekitar. Ada juga anak-anak dari Demak dan Purwodadi.

“Yayasan ini sudah berdiri sejak tahun 2006. Namun untuk eksis berkegiatan dengan anak-anak ini kita sejak tahun 2007. Awalnya pesantren dulu, terus baru kita ada panti asuhannya juga,” jelasnya.

BACA JUGA:  Lagi, PLN UID Banten Raih  Gold Award Bina Mitra UMKM 2025

Khoironi menambahkan, sejak awal berdiri sampai sekarang ini, baik panti asuhan maupun pondok pesantren, menopang segala kegiatannya secara mandiri. Mereka memiliki usaha menjual madu dan obat herbal.

“Mohon untuk lebih diperhatikan saja dalam kami mengasuh anak-anak ini, kebetulan belum ada bantuan dari Dinsos. Sumber dana kebetulan dari independen. Jadi kami melaksanakan kegiatan dengan anak-anak, wirausaha untuk menopang kegiatan. Untuk donatur kami memang tidak terikat. Ada kalanya yang memang mau mendatangi, sumbangsih, kami terima,” ujarnya. (red1)

Redaktur 1
Latest posts by Redaktur 1 (see all)
BACA JUGA:  Keren ! Anggaran Rutilahu Kabupaten Bekasi Naik Menjadi Rp 40 Juta di 2026