Pemprov Jawa Tengah Himbau Nelayan Tunda Berlayar

Kepala DKP Jateng, Fendi Tiskiantoro.

SEMARANG, koranpelita.co – Cuaca ekstrem di akhir 2022 hingga awal 2023 menyebabkan ombak mencapai 1,25 meter-4 meter. Untuk itu, Pemprov Jateng mengimbau nelayan di pantai utara (pantura) dan pantai selatan (pansela) menunda berlayar.

Untuk membantu para nelayan yang tidak bisa mencari ikan, pemerintah memberikan bantuan logistik.

“Adanya cuaca ekstrem berdampak pada berkurangnya ikan hasil tangkapan nelayan dan aktivitas pelelangan ikan di TPI. Kemarin kami bantu 146 paket sembako, untuk keluarga nelayan di Kelurahan Tambaklorok Semarang,” kata Fendi Tiskiantoro, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Jateng, saat dihubungi melalui telepon, di Semarang, Kamis (5/1/2023).

Fendiawan Tiskiantoro, mengatakan pihaknya telah menerbitkan surat imbauan melalui Himpunan Nelayan Seluruh Indonesaia (HNSI) dan Kesatuan Nelayan Tradisional  Indonesia (KNTI) Jawa Tengah. Isinya, meminta agar para nelayan menunda keberangkatan kapal, mengingat cuaca ekstrem dan tinggi gelombang pantura dan pansela yang berkisar 1,25-2,5 meter hingga 2,5-4 meter.

“Kepada semua Kepala Pelabuhan Perikanan dan Syahbandar Perikanan diminta untuk memantau aktivitas kapal penangkap ikan di pelabuhan, dan bila kondisi cuaca tidak memungkinkan maka penerbitan SPB (Surat Persetujuan Berlayar) ditunda, sampai kondisi cuaca normal kembali dan memungkinkan kapal untuk berangkat,” paparnya.

Lebih lanjut Fendi mengatakan, sekitar 90 persen kapal nelayan di Cilacap tidak melaut. Adapun yang kini belum melabuh di kampung asal, memilih di Pantai Pacitan dan Sendang Biru Provinsi Jawa Timur. Sedangkan, kapal dari Pantura sebanyak 70 persen, bersandar di kolam pelabuhan dan berlindung di pulau terdekat, antara lain di Legon Bajak Karimunjawa sambil menunggu cuaca membaik.

Ditambahkan, pihaknya terus memantau informasi cuaca dari BMKG, yang kemudian diteruskan kepada pemilik kapal dan para nelayan.

Ia menyebut, gegara cuaca buruk, jumlah tangkapan nelayan menurun drastis. Pada November 2021 sebesar 35.031 ton, November 2022 sebanyak 12.397 ton atau turun 64,61 persen. Sedangkan, produksi penangkapan ikan pada Desember masih dalam penghitungan, di masing-masing pelabuhan. (er)