Guna Penuhi Ketersediaan Air Baku, Pj Bupati Bekasi Akan Tandon Air Hujan

Bekasi, koranpelita.co – Berbagai cara dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam menyediakan air bersih kepada masyarakat. Salah satunya dengan tandon air hujan untuk diolah menjadi air baku.

“Pemanfaatan air hujan menjadi salah satu strategi untuk mengatasi keterbatasan air baku yang berasal dari sungai. Apalagi, sungai-sungai di wilayah Kabupaten Bekasi kerap tercemar limbah bahan berbahaya dan beracun (B3) sehingga sulit diolah menjadi air bersih,” kata Penjabat (Pj) Bupati Bekasi Dani Ramdan, Sabtu (02/07/2022).

Menurutnya, pemanfaatan air hujan menjadi air baku antara lain dengan cara pembuatan tandon air hujan, situ atau danau buatan yang dapat menampung air hujan dengan jumlah banyak di saat musim hujan.

BACA JUGA:  Kalapas Cipinang dan Kapolres Metro Jakarta Timur Perkuat Sinergi Keamanan

“Nantinya, pengolahan air hujan ini menerapkan teknologi terbaru. Kita harus bisa menjadikan air hujan sebagai air baku PDAM Tirta Bhagasasi agar bisa diolah menjadi air bersih untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” imbuhnya.

Dengan demikian, air hujan yang melimpah di saat musim hujan tidak dibuang percuma ke laut namun bisa dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat Kabupaten Bekasi.

BACA JUGA : Camat Tambun Selatan Junaefi Hadiri Milad Sobat ke-7 

Saat ini, cakupan pelayanan air bersih di Kabupaten Bekasi masih sekitar 40% dari jumlah penduduk. Sisanya, sebanyak 60% masyarakat masih mencari sendiri untuk memenuhi kebutuhan air bersih.

“PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi baru melayani kebutuhan air bersih sekitar 40%. Selebihnya, masyarakat mencari sendiri air bersih,” ujarnya.

BACA JUGA:  Ketua DPRD Provinsi Jambi  Hadiri Peresmian Gedung Kejati

Terpisah, Direktur Utama PDAM Tirta Bhagasasi Bekasi, Usep Rahman Salim mengakui adanya keterbatasan PDAM dalam membangun sistem pengolahan air minum (SPAM) dan jaringan pipa yang membutuhkan biaya besar serta ketersediaan air baku di wilayah Kabupaten Bekasi.

“Saat ini kita hanya mengandalkan air baku dari saluran Tarum Barat atau Kalimalang. Sementara, selain Kabupaten Bekasi, Kalimalang diketahui menjadi sumber air baku bagi warga DKI Jakarta, dan Kota Bekasi,” kata Usep.

Kendala saat ini, lanjut Usep, debit air di saluran sungai tersebut debitnya terbatas. Sedangkan, kebutuhan air baku di PDAM terus meningkat.

Begitupun, beberapa sungai yang seharusnya bisa dijadikan sebagai air baku terkendala akibat pencemaran limbah serta debit air yang kecil, terutama saat memasuki musim kemarau.

BACA JUGA:  Rumah Bonsai Indonesia Gelar  Pameran Bonsai di Kota Tangerang