Caption : Baru dikerjakan melalui Anggaran APBD Kabupaten Bekasi Tahun 2021, Pembangunan Jembatan Alm H. Aman yang terletak di Desa Sukatenang Kecamatan Sukawangi Ambruk.
Bekasi – Dengan ramainya pemberitaan serta postingan sejumlah warga net Kabupaten Bekasi, terkait pembangunan jembatan Buntung hingga ambruknya jembatan yang dikerjakan tidak sesuai spek yang ditentukan dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB ).
Puluhan paket pekerjaan yang menelan anggaran hingga puluhan Miliar bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi tahun 2021, diduga menjadi bancakan sejumlah oknum Dinas hingga Kontraktor.
Seperti pada pekerjaan Pembangunan Jembatan Alm H. Aman yang dikerjakan oleh CV. Bidadari dengan pagu anggaran Rp. 198.534.412 yang terletak di Desa Muarabakti dan Desa Sukatenang baru saja dikerjakan sudah ambruk.
Ambruknya jembatan tersebut, diketahui pada saat dilakukannya pengecoran badan jembatan dengan cara manualĀ atau dengan cangkul, jembatan perlahan bergerak dan langsung ambruk atau roboh kebawah sungai.
Hal tersebut dikatakan oleh sejumlah warga Dua Desa yang melihat langsung proses pembangunan jembatan tersebut, dari awal sudah terlihat bahwa pembangunannya dikerjakan asal-asalan.
“Bagaimana tidak ambruk jembatan, dari awal saja sudah kelihatan, pemasangan bored Pile cuma hanya 4 meter, besi WixeF disambung tidak seimbang dengan 12 meter dan 7 meter, tiang penyanggah tengah hanya dipasang dengan kedalaman 4 meter, yah pasti ambruk,”ujar salah seorang warga Desa Muara Bakti, Sebih (65) tahun.
Dikatannya, warga saja membuat jembatan dari bambu dengan kedalaman tiang penyanggah hingga 12 meter, namun ini hanya memiliki kedalaman 4 meter.
Hal itu pula dibenarkan oleh salah satu pekerja yang enggan menyebutkan namanya, kepada koranpelita.co membenarkan ambruknya jembatan tersebut, lantaran pemasangan tiang penyanggah pada sisi bagian tengah hanya dengan kedalaman 4 meter.
“Penyebab dari ambruknya jembatan tersebut lantaran tiang penyanggah pada sisi bagian tengah jembatan hanya kedalaman 4 meter, selain itu besi tulangan Wide Flange disambung tidak sama panjang, ada yang 12 meter dan 7 meter 30 cm, jadi tidak seimbang,”ungkap salah seorang pekerja saat diwawancarai koranpelita.co di lokasi pekerjaan Rabu 8/12/2021.
Selain pemasangan tiang penyanggah lanjut dia, pada sisi bagian tengah dengan kedalaman 4 meter, besi WF pun disambung tidak sama sisi, itulah penyebab ambruknya jembatan ini.
“Kami disini hanya pekerja, apa yang kami kerjakan sesuai intruksi kepala tukang dan pelaksana,”tandasnya.
Menanggapi hal itu, Kepala Seksi Bidang Jembatan Pemerintah Daerah Kabupaten Bekasi, Mawardi kepada koranpelira.co menjelaskan, jika terkait pembangunan jembatan Alm H. Aman yang ambruk tersebut, kami belum mengetahui hal tersebut, jika terbukti mengurangi volume atas atas pekerjaan tersebut, maka perusahaan tersebut akan di blokir.
“Nanti kita cek apa penyebab ambruknya jembatan yang dikerjakan oleh CV. Bidadari tersebut, jika faktor dari alam maka harus segera diselesaikan, namun jika faktor kesengajaan maka perusahaan tersebut harus di blokir,”terangnya. ( Fal )