Kegiatan Pantai Muara Bungin Diduga Asal-Asalan, Ada Apa ?

Bekasi, koranpelita.co – Pekerjaan proyek peningkatan jalan Pantai Muara Bungin yang di laksanakan oleh PT Riz Giga Utama bersumber dana APBD dengan nilai kontrak 4.378.884.805,00 diduga pekerjaan tersebut dilaksanakan asal-asalan.

Pasalnya, hasil dari pantauan media dan Tim investigasi Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) di lokasi tampak, sistem pemadatan, Lapisan Pondasi Bawah (LPB) tidak maksimal menggunakan bahan yang kurang sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB).

Koordinator LAMI Pusat, Suganda Nahampun kepada media, koranpelita.co, Kamis (18/11/2021) menjelaskan, dalam pengecoran serta pemasangan besi dowel dan tibar dugaan keras menyimpang dari spesifikasi yang sudah ditentukan.

“Mereka pasang dowel dan tibar sudah menyimpang bahkan kontraktor juga di nilai mengabaikan keselamatan pekerja, terlihat pekerja yang melakukan pekerjaan dengan menggunakan alat keselamatan keamanan (kerja) tidak menggunakan sepatu boot, helm atau topi proyek untuk menjaga keselamatan kerja,”paparnya.

BACA JUGA:  Coretax, Pajak Sri Mulyani Berpotensi Sabotase Program Presiden Prabowo

Masih kata Kordinator Lembaga Aspirasi Masyarakat Indonesia (LAMI) Suganda. Dirinya bersama tim akan terus memantau dan mengawal pekerjaan yang dilaksanakan oleh PT Riz Giga Utama dengan anggaran milyaran rupiah dengan mengumpulkan data-data di lapangan.

“Saya sangat kecewa dan jengkel pada kontraktor nakal yang sudah menandatangani kontrak dengan Pemerintah Kabupaten Bekasi tidak melaksanakan pekerjaan sesuai dengan RAB nya. Tim akan terus memantau dan mengumpulkan data serta membuat kajian seberapa besar kerugian negara, kemudian akan Kami laporkan ke pihak yang terkait,”tandasnya.

Dari gambar yang di kirim ke kantor hasil investigasi Tim sementara ini sungguh terlalu banyak yang menyimpang. “Gambar, video kami kumpulkan nanti setelah cukup akan kami tindak lanjuti ke intansi terkait,” katanya.

BACA JUGA:  Kejagung Kemungkinan Jerat juga para Tersangka Kasus Minyak Mentah dengan TPPU

Suganda berharap kepada petugas seperti Pengawas, PPTK, Konsultan, PPK bila perlu kepala dinas turun ke lapangan agar dapat menghasilkan pekerjaan yang baik dan berkualitas.

“Kalau tidak dilaksanakan dengan baik dan sesuai dengan RAB nya saya akan membuat kajian dan melaporkan ke KPK, dan saya yakin semua akan kena dampak nya,” tegasnya

Sementara itu, ketika media koranpelita.co melakukan konfirmasi terhadap Konsultan di lokasi pekerjaan pihaknya tidak mau berkomentar banyak. ” Saya tidak mau komentar, saya punya hak untuk tidak menjawab,” katanya. (Sardi)

Redaksi Koran Pelita
Latest posts by Redaksi Koran Pelita (see all)
BACA JUGA:  Kejaksaan Mulai Usut Korupsi PDNs Hampir 1 Trilyun, Ada Yang Auto-Stress