![Kepala BMKG Dwikorita Karnawati](https://koranpelita.co/wp-content/uploads/2024/12/Kepala-BMKG-Dwikorita-Karnawati-696x464.jpg)
JAKARTA, koranpelita.co – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat mewaspadai potensi puncak cuaca ekstrem jelang natal dan tahun baru (Nataru)2024-2025.
Hal itu diungkapkan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, saat rapat bersama para pemangku kepentingan lainnya dan Komisi V DPR RI.
Dwikorita Karnawati menyampaikan, perlu diwaspadai bersama, saat ini sedang memasuki musim hujan dan Puncak musim hujan di sebagian wilayah di Sumatera dan Jawa itu ada di bulan Desember akhir. Kemudian di sebagian wilayah tersebut mengalami puncak musim hujan di bulan Januari
BACA JUGA : Cuaca Ekstrim di Kabupaten Sukabumi, Pemerintah Harus Tingkatkan Kesiapsiagaan
“Intensitas hujan diprakirakan meningkat 20-40 persen dibandingkan kondisi normal akibat fenomena La Nina lemah. Puncak hujan diprediksi terjadi pada akhir Desember di sebagian besar wilayah Sumatra dan Jawa, khususnya di bagian selatan. Sementara itu, wilayah Jawa bagian tengah hingga pesisir utara diperkirakan akan mengalami puncak hujan pada Januari 2025,”katanya.
Wilayah Sumatera dan Jawa, yang diprediksi akan mengalami mobilitas tinggi selama Nataru, berada dalam kondisi yang rentan terhadap cuaca ekstrem. Oleh karenanya, masyarakat diminta untuk lebih waspada terhadap potensi banjir, tanah longsor, dan gangguan lalu lintas.
BACA JUGA : Ini,,, Pemenang Pilkada 2024 Karawang
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang berencana melakukan perjalanan, untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan mengikuti arahan dari pihak berwenang demi keselamatan selama perjalanan,” tegas Dwikorita.
Dwikorita menyebutkan, BMKG telah mempersiapkan posko siaga gabungan dengan Kementerian Perhubungan dan Kantor ASDP Dermaga Dua Pelabuhan Merak di berbagai lokasi strategis untuk mengantisipasi cuaca ekstrem selama periode mudik Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.
“Kami Posko utama BMKG berada di tingkat nasional di Kantor Pusat BMKG dan Posko gabungan dengan Kementerian Perhubungan dan Kantor ASDP Dermaga Dua Pelabuhan Merak. Sebanyak 38 posko disiapkan di seluruh stasiun BMKG di 38 provinsi, sementara posko gabungan lainnya beroperasi di 13 pelabuhan dan 96 bandara, guna mendukung kelancaran arus mudik,”paparnya. Red .