Cianjur, koranpelita.co – Dalam debat kandidat Pilkada Cianjur yang berlangsung di Agra Hotel, Cipanas, Jumat (8/11/2024), calon Bupati Cianjur, Deden Nasihin, memaparkan visinya tentang pentingnya membangun ekonomi dan budaya Cianjur melalui pendekatan kolaboratif. Menurutnya, penguatan ekonomi dan budaya harus dilakukan secara terpadu, dengan melibatkan industri, komunitas, infrastruktur, dan teknologi.
Deden menekankan peran penting kampus dalam menyiapkan generasi muda untuk menghadapi masa depan. “Di kampus, terutama kampus negeri, kita bisa mempersiapkan Gen Z agar lebih siap dan berdaya saing. Kampus menjadi tempat untuk memahami nilai budaya sekaligus mengembangkan potensi ekonomi,” kata Deden. Ia meyakini bahwa kolaborasi lintas sektor dapat menjadi kunci untuk menciptakan ekosistem ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Selain itu, Deden mengusulkan konsep “ekosistem ekonomi dari bawah,” yakni ekonomi yang didorong oleh modal lokal, teknologi, dan strategi berbasis komunitas. “Dengan kolaborasi antara dunia usaha, pelaku kreatif, dan sektor pariwisata, kita dapat membangun ekonomi berbasis budaya yang lebih kokoh,” lanjutnya.
Dalam kesempatan tersebut, Deden juga memperkenalkan program pemaksimalan potensi wisata lokal, terutama melalui keterlibatan kampus-kampus di Cianjur. “Kami ingin agar pariwisata menjadi penggerak ekonomi lokal yang mengangkat budaya Cianjur,” ujarnya.
Deden menyoroti pentingnya peran pemerintah daerah dalam mendukung inisiatif tersebut. Menurutnya, pemerintah harus lebih proaktif dalam membina sektor budaya dan pariwisata sebagai upaya memberdayakan masyarakat lokal.
“Pemerintah daerah harus hadir dengan kebijakan yang mendukung pengembangan budaya dan pariwisata, sehingga masyarakat Cianjur bisa lebih berdaya dan berkembang,” tegas Deden.
Pada kesempatan itu juga Deden mengapresiasi kampus-kampus di Cianjur yang telah berperan aktif dalam mengembangkan pariwisata berbasis budaya. Ia berharap kolaborasi ini dapat terus berlanjut, sehingga Cianjur mampu menjadi daerah yang lebih maju, dengan budaya yang kuat sebagai fondasi utama pembangunan ekonomi.
Sementara itu Calon Wakil Bupati Cianjur, Efa Fatimah, menggarisbawahi pentingnya pemberdayaan desa dan peningkatan profesionalisme aparatur desa. Ia menekankan bahwa kebijakan pembangunan desa harus dilaksanakan dengan transparansi dan kemandirian, tanpa intervensi yang berlebihan dari pemerintah daerah.
Dalam paparannya, Efa menyampaikan bahwa desa memiliki potensi besar yang harus dimaksimalkan untuk mendorong kesejahteraan masyarakat secara mandiri. Ia menekankan pentingnya fasilitasi dan pendampingan dari pemerintah kabupaten untuk meningkatkan kapasitas aparatur desa.
“Kami berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan desa yang profesional dan transparan, sehingga pembangunan dan pemberdayaan desa bisa dioptimalkan,” ujar Efa di hadapan peserta debat dan para pendukung.
Efa juga mengusulkan adanya peningkatan anggaran operasional untuk desa, dari yang sebelumnya 3 persen menjadi 7 persen, sebagai bentuk dukungan nyata terhadap kegiatan operasional desa. “Dengan peningkatan anggaran ini, kami berharap desa dapat lebih leluasa menjalankan program-program yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat,” lanjutnya.
Tidak hanya itu, Efa menekankan pentingnya pemberian penghargaan bagi desa-desa yang menunjukkan kinerja baik dalam pembangunan dan pengelolaan anggaran. Menurutnya, hal ini akan memberikan motivasi bagi seluruh aparatur desa untuk bekerja lebih maksimal dalam melayani masyarakat.
“Kami ingin desa-desa di Cianjur tidak hanya menjadi objek pembangunan, tetapi juga sebagai subjek yang aktif dalam menentukan arah pembangunan daerah,” tambah Efa.
Pernyataan Efa ini mencerminkan visi pasangan Deden Nasihin – Efa Fatimah yang fokus pada penguatan peran desa sebagai basis utama pembangunan berdaya saing di masa depan. Menurut Efa, desa yang berdaya saing akan menjadi pilar penting dalam mempercepat pemulihan ekonomi dan pemerataan pembangunan di Cianjur.
Efa menutup pernyataannya dengan optimisme bahwa melalui tata kelola yang baik, desa-desa di Cianjur akan mampu tumbuh menjadi desa yang kuat dan mandiri, yang dapat berperan aktif dalam mendukung kemajuan Cianjur secara keseluruhan.
Para pendukung Deden terlihat antusias selama debat berlangsung, memberikan sorak-sorai dukungan yang menunjukkan keyakinan mereka terhadap kemampuan pasangan ini membawa perubahan positif bagi Cianjur.
Debat kandidat kedua ini memberi kesempatan kepada masing-masing calon untuk memaparkan visi-misi mereka dan memberikan solusi atas isu-isu yang masih menjadi tantangan di Cianjur. Melalui pendekatan yang matang dan fokus pada kebutuhan masyarakat, Deden Nasihin bertekad menghadirkan perubahan nyata demi kesejahteraan masyarakat Cianjur.
Debat ini diikuti oleh tiga pasangan calon, yaitu pasangan nomor urut 1 Herman Suherman – H. Muhammad Solih Ibang, pasangan nomor urut 2 Muhammad Wahyu – Ramzi, dan pasangan nomor urut 3 Deden Nasihin – Efa Fatimah. Pada debat sebelumnya, pasangan Deden-Efa dinobatkan sebagai pemenang versi netizen dan pengamat politik, memperkuat kepercayaan publik terhadap pasangan ini (Mam).