Dinas SDABMBK Terus Melakukan Normalisasi, Sawah Terairi Bertambah130 Hektar

Area pesawahan di Kecamatan Sukatani yang kembali mendapat pasokan air setelah sebelumnya terdampak kekeringan akibat kemarau panjang.

Bekasi, koranpelita.co – Jumlah lahan pertanian terdampak kekeringan di Kabupaten Bekasi yang dapat diairi kembali bertambah seluas 130 hektar.

Berdasarkan data terbaru dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, hingga Rabu (11/9/2024), pukul 19.00 WIB, lahan pertanian terdampak kekeringan berkurang dari semula 2.499 hektar kini tersisa 2.369 hektar.

Hal tersebut berkat upaya normalisasi saluran irigasi yang dilaksanakan oleh Pemkab Bekasi melalui Dinas SDABMBK sejak ditetapkannya status tanggap darurat bencana (TDB) kekeringan pada 30 Agustus 2024 lalu.

Saat ini Dinas SDABMBK masih terus melakukan kegiatan normalisasi di berbagai titik di wilayah Kabupaten Bekasi untuk mendorong air agar masuk ke lahan pertanian.

BACA JUGA:  Pemdes Muktiwari dan RT RW Serang Jalur CBL Bersihkan Sampah dan Rumput

BACA JUGA : Kekeringan, Dinas SDABMBK Normalisasi 33 Titik Saluran Irigasi, Dorong Air ke Lahan Pertanian

Kegiatan normalisasi masih dilaksanakan di Saluran Sekunder (SS) Sukatani Kecamatan Karangbahagia sepanjang 3 kilometer, Bendung Kedung Gede (BKG) Kecamatan Pebayuran 19 kilometer, SS Pulosirih Kecamatan Sukakarya 6 kilometer.

Kemudian SS Bulak Mangga Kecamatan Cikarang Barat sepanjang 6 kilometer dan SS Srengseng Hilir Kecamatan Cibitung sepanjang 1,95 kilometer.

Selain mengatasi kekeringan lahan pertanian, Pemkab Bekasi juga mendistribusikan air bersih untuk membantu warga di 39 desa yang terdampak kekeringan di 12 kecamatan.

Hingga Rabu, 11 September 2024 pukul 19.00 WIB, total bantuan air bersih yang sudah didistribusikan Pemkab Bekasi bersama stakeholder lainnya sebanyak 1.381.300 lit. (D nu).

BACA JUGA:  Pemdes Muktiwari dan RT RW Serang Jalur CBL Bersihkan Sampah dan Rumput