Tabir Mursal Desa Sambung Meriah dan Kondusif

Tampak kemeriahan takbir mursal / takbir keliling di desa Sambung, Gajah, Demak pada Selasa (09/04).

KORANPELITA.CO – Kemeriahan malam takbir terasa di Desa Sambung, Kecamatan Gajah, Kabupaten Demak berlangsung meriah. Arak – arakan yang biasa disebut takbir mursal dengan tertib diikuti oleh masyarakat setempat, pada Selasa (09/04/2204) malam.

Digambarkan sebanyak 13 kafilah berkeliling dengan membawa ogoh – ogoh dengan berbabagai macam bentuk binatang seperti gorila, srigala, ikan berhiaskan lampu serta aneka ragam lainnya. Sebelum berkeliling dilakukan penualaan kembang api yang dilepas di Balai Desa oleh kepala desa Sambung, Kustiyono.

“Semua peserta takbir keliling dan masyarakat Desa Sambung, kami minta untuk tertib dan mentaati peraturan. Jangan menyalakan petasan sembarangan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Kustiyono, kepada koranpelita.co, setelah melepas rombongan.

Menurut warga setempat, setiap tahunnya takbir keliling tersebut berlangsung secara meriah dan merupakan sebuah ungkapan rasa syukur. Namun tak sedikit yang menyayangkan bahwa berkurangnya kekhasan lokal di tahun ini.

“Sekarang tidak ada yang membawa obor, kalau dulu semuanya itu jalan kaki sambil membawa obor, jadi nuansa klasiknya itu ada. Kalau sekarang membawa lampu kelap-kelip atau led, tapi tetap saja selalu ramai dan meriah,” ujarnya.

Sebagai infoemasi takbir keliling atau takbir mursal dilakukan hampir seluruh desa di Kabupaten Demak, kendati demikian takbir keliling hanya diperbolehkan dilakukan di dalam wilayah desa masing – masing dan tidak diperkenankan melakukan beatlesound (perang iringan musik) sebagai upaya menjaga kesucian hari raya. (Nungki)