Bekasi, koranpelita co – Tim Peneliti dan Pengkaji Gelar Daerah (TP2GD) Kabupaten Bekasi kembali melakukan proses penggalian data dan informasi mengenai sosok KH. Raden Ma’mun Nawawi dengan mengunjungi dua Perpustakaan Nasional RI, di Jakarta, pada Rabu, (09/10/2022).
Penggalian data dilakukan untuk menelusuri arsip aktivitas KH. Raden Ma’mun Nawawi pada masa perang revolusi saat tergabung dalam barisan pejuang Laskar Hizbullah. Selain itu catatan karya-karya intelektual hasil buah pikiran sebagai seorang ulama produktif yang menulis puluhan kitab sebagai ciri khas Kyai Pesantren.
BACA JUGA : Ini Langkah Pemkab Bekasi Antisipasi Longsor Sungai Cipamingkis
Pencarian data untuk pengajuan gelar Pahlawan Nasional bagi KH Ma’mun Nawawi ini, dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial Kabupaten Bekasi, Indah Sulityowati. Selain Perpusnas Medan Merdeka Barat, TP2GD juga melakukan kunjungan ke Perpusnas Salemba.
Berdasarkan penelusuran sejarah, kiprah KH. Raden Ma’mun Nawawi yang hidup di zaman kolonialis Belanda dan Jepang, telah diakui dengan keterlibatannya, pada penempaan pasukan Laskar Hizbullah bulan Februari tahun 1945 silam di wilayah pesantrennya. Sebagai seorang Kiai beliau juga dijadikan referensi pesantren-pesantren hampir di seluruh wilayah Jawa Barat.
Hingga saat ini, KH. R. Ma’mun Nawawi yang lahir pada tahun 1912 diketahui telah menulis karya kitab sebanyak 63 buah karya.
Keahlian ilmu falak yang dimilikinya juga diakui secara luas dengan beberapa bukti, seperti kalender terbitnya digunakan sebagai acuan waktu shalat, puasa, penentuan dua hari raya oleh pesantren-pesantren yang ada di Jawa Barat.
Bukti ini masih terlihat sampai sekarang, bahwa pengakuan para ulama dan Kiai di pesantren-pesantren di Jawa Barat dengan menggunakan rujukan waktu penghitungan atau kalender dari ulama kelahiran Kampung Cibogo-Cibarusah, Kabupaten Bekasi.