Perundungan Terhadap Seorang Siswa SMA, 2 ABG Diperiksa Polres Lampung Tengah

LAMPUNG, koranpelita.co – Satu dari dua pelaku perundungan terhadap anak yang videonya viral di media sosial (medsos) berhasil diamankan Tekab 308 Presisi Polres Lampung Tengah, Sabtu (15/10) yang lalu.

Sementara pelaku yang juga dibawah umur (pelaku utama) diantarkan oleh pihak keluarganya ke Polres Lampung Tengah untuk menjalani pemeriksaan, Minggu (16/10/2022).

Diamankanya IQ (16) yang masih duduk dibangku SMP, dan RD (16) seorang siswa sekolah menengah atas (SMA), karena diduga telah melakukan kekerasan (Perundungan ) terhadap korban RA (16) yang juga pelajar SMA di lapangan Prosida Bandarjaya Barat Kecamatan Terbanggi Besar pada Rabu (14/10).

Menurut Kasat Reskrim AKP Edi Qorinas didampingi Kanit PPA IpdA Etti Meyrini, menjelaskan baik pelaku dan korban semuanya masih dibawah umur dan menjadi tanggung jawab bersama semua pihak, baik kepolisian, guru dan orang tua.

Kasat Reskrim mengatakan seorang pelaku IQ sudah dimintai keterangan oleh penyidik terkait viralnya perkelahian tidak seimbang, yang dilakukanya bersama dengan RD.

RD diantarkan oleh orang taunya ke Polres Lampung Tengah setelah sebelumnya tidak berada di tempat saat dijemput petugas ke rumahnya.

Akibat perkelahian yang tidak seimbang tersebut, korban RA salah seorang siswa SMA, mengalami luka ringan.

Selain itu orang tua korban yang tidak terima terkait perundungan yang dialami putranya melaporkan peristiwa tersebut ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA), Sat Reskrim Polres Lampung Tengah  Sabtu (16/10/2022).

Orang tua korban mengaku baru mengetahui anaknya menjadi korban perundungan setelah melihat vidio yang beredar dimasyarakat dan di Medsos.

Kasat Reskrim mengatakan karena antara korban dan pelaku merupakan anak masih dibawah umur maka kedua pelaku dijerat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 80 ayat (1) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 tahun 2014 tentang perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Peristiwa tersebut, sambung Kasat Reskrim bermula saat pelaku dan korban pulang sekolah, bertemu disuatu tempat, sehingga terjadi perkelahian yang tidak seimbang.

Namun di saat terjadi perkelahian tersebut, ada diantara rekan-rekan pelaku yang memvidiokanya lalu mengirimkan kesejumlah rekan-rekan mereka termasuk di diupload ke media sosial (medsos).

Agar peristiwa kekerasan atau perundungan terhadap anak tidak terulang kembali, Kasat Reskrim mengingatkan para orang tua dan dewan guru untuk memperhatikan pergaulan anak-anaknya.

“Awasi pergaulan putra-putri kita, bagi orang tua. Begitu juga untuk para guru, agar memperhatikan anak didiknya supaya tidak terjebak dalam pergaulan yang salah, atau pergaulan bebas,” tegasnya.

“Karena jika disekolah siswa tersebut menjadi tanggung jawab dewan guru, selanjutnya bila dirumah maka menjadi tanggung jawab orang tua,” ungkapnya.

Untuk Polres Lampung Tengah sendiri telah melakukan berbagai upaya seperti berkunjung ke sekolah sekolah untuk memberikan binluh , sosialisasi terkait maraknya kenalakan remaja.

“Semoga kedepan tidak ada lagi anak-anak yang terlibat kasus hukum,” pungkasnya. ( Jn/Sb)