Kerjakan Proyek APBD Dua Perusahaan Ancam Rugikan Keuangan Negara Hingga Miliaran Rupiah

Berniat Rugikan Negara Hingga Miliaran Rupiah, Pekerjaan Peningkatan Jalan di Wilayah Muara Gembong Bekasi Terbukti Kurangi Volume Pekerjaan.

Bekasi – Terbukti kurangi volume ketebalan beton, Peningkatan Jalan Pantai Harapan Jaya – Jaya Sakti Paket 4 dan 5 tidak mencapai ketebalan 25 cm, seperti yang terjadi saat pengambilan sample beton dengan cara di Core Drill pada Jumat malam 5 November 2021, CV. Rizky Alviant dan CV. Pangripta Bangun Selaras terbukti mengurangi ketebalan demi mendapatkan keuntungan lebih besar.

Dua perusahaan pemenang atas Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kabupaten Bekasi, melalui Dinas Sumber Daya Air, Bina Marga dan Bina Kontruksi. Terhitung rata-rata pada masing-masing ketebalan pada paket 4 yang dimenangkan CV. Rizky Alviant, hanya memiliki ketebalan rata-rata 20.3 cm.

Sementara pada paket 5 Peningkatan Jalan Pantai Harapan Jaya – Jaya Sakti, yang dimenangkan CV. Pangripta Bangun Selaras. Saat dilakukan pengambilan sample Core Drill, dari 10 titik lokasi yang dilakukan sample beton, dihitung rata-rata ketebalan beton hanya mencapai 19.3 cm dari panjang 520 meter.

BACA JUGA:  Diduga Terjadi Pungli, Kepala Sekolah SMPN 3 Pangkah Kabupaten Tegal Lakukan Klarifikasi

Berdasarkan hasil lelang CV. Rizky Alvian memenangkan tender dengan nilai kontrak Rp. 1.968.052.762.61 dan CV. Pangripta Bangun Selaras memenangkan dengan nilai anggaran, Rp. 1.968.237.374.18 namun telah terjadi banyak pengurangan volume pada pekerjaan.

Seperti yang dikatakan salah satu pengawas kegiatan paket 4 dan 5 kepada koranpelita.co membenarkan hasil pekerjaan yang tidak sesuai yang ditentukan dalam RAB, saya sudah menegur pelaksana kegiatan agar mengerjakannya secara normatif, namun melihat hasilnya seperti ini dirinya hanya bisa gelengkan kepalanya.

“Saya sudah intruksikan agar pekerjaannya dikerjakan secara normatif, namun hasil yang diambil pada saat Core Drill seperti itu, saya gak bisa bicara apa-apa lagi bang,”ungkap pengawas kegiatan bernama Apip kepada koranpelita.co dilokasi paket 5 dan 4 Sabtu 6 November 2021.

BACA JUGA:  Praperadilan Tiga Tersangka Korupsi Pengadaan Tanah untuk Bank Kalbar Terhadap Kejati Kandas

Dikatakan Apip, apapun hasilnya yah ini semua kita laporkan sama pimpinan bang, sesuai apa yang saya dapat dilokasi.

Menanggapi hal itu, Sekertaris Lembaga Independen Anti Rasuah (LIAR) Fery Astoni kepada koranpelita.co mengatakan, pekerjaan pada paket 4 dan 5 diketahuinya, telah banyak melakukan pengurangan pada volume pekerjaan. Diantaranya penguramgan volume pada ketebalan beton.

“Saat ini terbukti, bahwa saat dilakukannya pengambilan sample beton dengan di Core Drill, ketebalan beton ada yang memiliki 13 cm dan 14 cm. Adapula yang ketebalannya melebihi hingga 25.5 cm, ini lucu kok melebihi standar RAB,”ujar Fery kepada koranpelita.co dilokasi pekerjaan.

Tidak hanya ketebelan pada beton yang dikurangi volumenya, besi pada tulangan Tie Bar dan Dowel, jelas penggunaannya dikurangi secara sengaja demi mendapatkan keuntungan lebih besar.

“Kontraktor seperti ini layaknya di Blacklist oleh pihak Dinas, anggaran yang mencapai hampir 2 Miliar tersebut dikerjakan seperti tidak seauai RAB, tinggal kita kawal saja apakah berani pihak Dinas bertindak tegas, dan nanti bagaimana pembayarannya,”terangnya.

BACA JUGA:  Tujuh PNS Pemkot Tegal Akan Purna Tugas, Ini Pesan Agus Dwi Sulistyantono

Namun jika tambah Fery, pihak dinas membayarnya tidak sesuai dengan apa yang ditemukan dan hasil pekerjaan yang sebenarnya, sudah patut diduga pihak Dinas bekerja sama dengan kontraktor.

“Merugikan Negara dan atau Masyarakat yang menginginkan jalannya bisa bagus serte kekuatan jalan lebih lama,”tuturnya.

“Saya akan kawal terus semua proses hingga pembayarannya, tinggal tunggu saja apakah apakah sesuai atau tidak,”tutupnya (Fal)