Caption Foto : Papan bekisting yang terpasang disamping Lapisan Pondasi Atas (LPA) dibawah B Nol.
Bekasi – Amburadulnya pengerjaan proyek yang dianggarkan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bekasi, khususnya tahun anggaran 2021 saat ini, sejumlah proyek yang ditenderkan melalui Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), seperti belanja barang dan jasa, belanja kontruksi hingga supervisi pengawasan.
Pada proses pengerjaannya, hampir seluruh kegiatan yang dianggarkan dari APBD Kabupaten Bekasi dikerjakan tidak sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB). Seperti pada kegiatan Pembangunan Jalan Tambelang Pulo Puter dan Supervisi kegiatan pengawasannya, tidak sesuai sebagaimana mestinya.
Pada kegiatan Paket 1 yang dimenangkan oleh CV. PARESA PRIMA yang mengerjakan Pembangunan Jalan Tambelang Pulo Puter dengan anggaran Rp734.109.722.50 sejumlah warga bahkan pengguna jalan melihat adanya pengurangan volume pada ketebalan beton hingga pembesian, yang sangat-sangat tidak wajar adalah pembesian nya terlihat tidak sesuai.
Salah satu pengguna jalan yang melintas wilayah Tambelang Pulo Puter, kepada koranpelita.co Sabtu malam 4/9/2021 mengatakan, pekerjaan pengecoran jalan yang sedang dikerjakan saat ini, secara kasat mata jelas terlihat dikerjakan tidak sesuai Spek atau RAB.
“Teknis pekerjaan yang terlihat asal-asalan dengan ketebalan yang tidak mencapai 25cm, dan pembesian yang dipasang tidak sesuai sebagaimana mestinya, dimana fungsi pengawasan dari Pemkab Bekasi,”ungkap sesorang pria pengendara Roda Dua yang mengaku bernama Johan.
Johan pun mengatakan kalau dirinya setiap hari selalu melintas jalan ini, kami pun sangat berharap sejak lama, agar jalan wilayah Tambelang hingga Puloputer bisa diperbaiki.
“Namun saat melihat pengerjaan yang terjadi pada Sabtu malam 4/9/2021, Paket 1. Ketebalan beton jelas terlihat tidak mencapai 25cm, papan bekisting dipasang sejajar dengan beton lama atau dibawah Lapisan Pondisi Atas dan atau dibawah B Nol, bagaimana bisa mencapai ketebalan 25cm,”terangnya.
Lebih lanjut dia menjelaskan, beberapa sekmen pada pekerjaan tersebut jelas terlihat tidak terpasangnya pembesian seperti TIE BAR, angkur tie bar dan besi dowel ukurannya sangat kecil, yang terpasang di sisi tengah, namun lagi-lagi terkesan dibiarkan. “Dimana fungsinya pengawasan kalau hal itu dibiarkan terus terjadi,”tandasnya.
Menanggapi hal itu, koranpelita.co langsung mencoba menghubungi salah satu pengawas pekerjaan yang diketahui bernama Saripudin dan mengatakan kalau dirinya sedang tidak ada dilokasi, karna tidak mendapatkan info dari kontraktor akan dilakukannya pengecoran, dirinya pun tidak melakukan pengawasan pada paket tersebut.
“Saya tidak tau bang kalau pekerjaan Pembangunan Jalan Tambelang Pulo Puter sedang dikerjakam, karna pihak kontraktor tidak diberi kabar, jadi saya tidak kesana,”ungkapnya Saripudin kepada koranpelita.co melalui telfoun selulernya.
Saripudin pun mengatakan, saat ini dirinya sedang melakukan pengawasan pada pekerjaan Jalan Industri Pasir Gombong, kalau saya diberi kabar akan adanya pengecoran di Tambelang Pulo Puter ya saya kesana.
“Saya akan segera hubungi pihak pelaksana atau kontraktor, kok mau kerja tidak kasi kabar, kalau memang pekerjaannya tidak sesuai dengan spek atau RAB, kami akan melakukan peneguran bahkan akan kami laporkan ke pimpinan, tinggal kita ukur nanti saat core drill,”tegasnya.
Selain pengawas kegiatan yang memang bertugas mengawasi tehnik pekerjaan, konsultan pada kegiatan tersebut juga tidak terlihat berada dilokasi pekerjaa, beberapa kali dihubungi melalui telfoun seluler pun tidak menjawab. (Fal)