JAKARTA, Koranpelita.co – Banyak pujian berdatangan ditujukan kepada Brigjen Junior Tumilaar. Perwira Tinggi TNI Angkatan Darat yang menjabat sebagai Inspektur Komando Daerah Militer (Irdam) XIII/Merdeka ini, menunjukkan sikap twgas dalam membela rakyat yang menjadi penyerobotan lahan oleh perusahaan pengembang besar.
Inspektur Kodam (Irdam) XIII/Merdeka, Brigjen Junior Tumilaar menjelaskan alasan mengapa sampai membuat surat terbuka kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Dia merasa ada ketidakadilan yang dialami seorang Badan Pembina Desa (Babinsa) di Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), karena membela warga bernama Ari Tahiru (67 tahun).
Sang Babinsa, kata Junior, membela Ari yang tanahnya dirampas untuk dijadikan perumahan oleh PT Ciputra International/Perumahan Citraland. Konsekuensinya, kata dia, Babinsa sampai dipanggil Polresta Manado dan didatangi oknum Brimob bersenjata. Dia pun merasa perlu membela Babinsa, sebagai salah satu sistem pertahanan di Indonesia.
“Saya tentara rakyat, terpanggil dengan penderitaan rakyat bertahun-tahun. Seorang warga bernama Ari Tahiru, tanahnya ditutup pagar oleh PT Ciputra International, dan meminta perlindungan kepada Babinsa, karena merasa ditindas,” ujar Junior dikutip dari Republika di Jakarta, Senin (20/9/2021).
Dia mengatakan, warga Ari Tahiru sengaja meminta perlindungan kepada Babinsa, karena selama ini, merasa ditindas. Menurut Junior, sebagai warga pemilik tanah warisan yang digarap terus-menerus, tiba-tiba saja lahan Ari Tahiru dicaplok oleh pengembang, dengan perlindungan aparat.
“Babinsa saya diminta tidak ikut campur oleh oknum Brimob, justru Babinsa saya dilaporkan ke Polresta Manado, saya perintahkan jangan datang,” kata Junior dengan nada geram.
Kini, kata dia, Ari Tahura yang tanahnya sekitar tiga hektare sudah ditetapkan sebagai tersangka. Dia merasa heran, mengapa pemilik tanah garapan yang berusaha mempertahankan tanahnya dari caplokan pengembang, malah menjadi tersangka.
“Babinsa saya dipanggil secara tertulis bahkan ditandatangani oleh Dansat Brimob. Saya secara fisik juga datangi Polda Sulut, ada juga videonya itu,” ujar abiturien Akademi Militer (Akmil) 1988 tersebut.
Junior pun mengapresiasi langkah Babinsa di Kota Manado yang membela rakyat kecil. Menurut dia, TNI itu berasal dari rakyat, sehingga harus membela rakyat yang diperlakukan tidak adil. “Kalau kita itu tentara rakyat, memang itu sudah melekat dalam pribadi. Ingat Delapan Wajib TNI, jangan menyakiti hati rakyat, atasi kesulitan rakyat, Babinsa jangan malah diganggu,” ujar Junior.
Selain kepada Kapolri, surat yang ditulis Junior juga ditembuskan kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa, dan Panglima Kodam Merdeka Mayjen Wanti Waranei Franky Mamahit. Surat tersebut viral di media sosial.
Bersyukur negeri ini masih memiliki Jenderal TNI yang membela rakyat kecil, apapun permasalahan latar belakangnya. Bandingkan dengan yang hanya menakut nakuti rakyat dengan radikal radikul dan bicara ngawur tentang agama. (red)