Bandara Soetta,koranpelita.co – Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) menggelar Airport Emergency Exercise (AEE) 2024 dalam rangka evaluasi kemampuan seluruh pemangku kepentingan dalam menghadapi skenario keadaan darurat di lingkungan bandara.
Airport Emergency Exercise (AEE) 2024 ,sebuah latihan penanggulangan keadaan darurat yang menjadi bagian dari upaya memastikan kesiapan prosedur dalam dokumen Airport Emergency Plan (AEP).
Selain itu AEE 2024 bertujuan untuk melatih pola koordinasi antarunit, baik internal maupun eksternal, serta memastikan pelaksanaan prosedur operasional standar (SOP) berjalan sesuai rencana. Selain itu, evaluasi terhadap dokumen AEP diharapkan dapat mengidentifikasi peluang perbaikan dan penyesuaian guna meningkatkan kesiapan operasional di masa mendatang.
Latihan ini menitikberatkan pada komando, koordinasi, dan komunikasi yang efektif, baik di tingkat taktis melalui Mobile Command Post (MCP) maupun strategis melalui Emergency Operation Center (EOC). Bandara Soekarno-Hatta menggandeng berbagai pihak, seperti BNPB, Polres Bandara Soetta, TNI, JATSC, OTBAN, BMKG, KKP, Imigrasi Soetta, Pertamina, maskapai penerbangan, dan instansi terkait lainnya, untuk memastikan sinergi dalam menangani keadaan darurat.
Dalam simulasi kali ini, sebuah pesawat Airbus A330-300 milik maskapai SUPER PREMIUM Air dengan rute Hongkong (HKG) menuju Jakarta (CGK) mengalami kerusakan sistem hidrolik (hydraulic failure – main landing gear) saat mendekati fase pendaratan. Pilot memutuskan untuk tetap mendarat di Runway 2 (07L). Namun, kerusakan tersebut berdampak pada sistem pengereman yang tidak berfungsi, menyebabkan roda terkunci dan memicu kebakaran akibat gesekan dengan landasan. Pesawat akhirnya berhenti di posisi GRID B8, memblokir landasan pacu. Petugas ARFF (Aircraft Rescue and Fire Fighting) langsung bergerak cepat untuk memadamkan api dan mengevakuasi penumpang dengan dukungan unit-unit terkait yang bekerja sesuai prosedur.
Dwi Ananda Wicaksana, General Manager Bandara Soekarno-Hatta mengatakan, pentingnya latihan ini dalam memastikan kesiapan operasional bandara.
“Latihan ini bertujuan untuk menguji pola koordinasi, prosedur, dan dokumen AEP yang kami miliki. Selain memastikan setiap unit dapat menjalankan perannya dengan baik, latihan ini juga menjadi sarana evaluasi guna meningkatkan efektivitas dalam menghadapi situasi serupa di masa depan,” ucapnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya sinergi antarunit di lingkungan sebagai bandara dengan banyak pemangku kepentingan, koordinasi eksternal adalah tantangan tersendiri. Latihan ini membantu memastikan komunikasi dan kolaborasi antarlembaga berjalan tanpa tumpang tindih, sehingga menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam penanganan keadaan darurat.
Bandara Soekarno-Hatta terus berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan operasionalnya. Dengan persiapan yang matang dan evaluasi berkelanjutan, bandara siap menghadapi berbagai tantangan, termasuk periode padat seperti Angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 yang akan segera tiba.(*/sul).