Cianjur, koranpelita.co – Isu Cianjur yang masuk ke dalam aglomerasi Jabodetabekjur terus bergulir di tengah-tengah masyarakat.
Ketua Yayasan Peduli Lingkungah Hidup Indonesia (YPLHI) Kabupaten Cianjur Ahmad Jaelani, mengatakan kepada koranpelita. co.
Menurutnya, mengutip kata Aglomerasi dari sudut pandang geografi, jelas berkaitan dengan perluasan daerah penyangga kota metropolitan DKI Jakarta,
yang rencananya akan dijadikan pusat perekonomian Indonesia,setelah IKN berdiri di Kalimantan.
Alasannya karena Jakarta adalah kota perekonomian pusat bisnis di Indonesia bahkan peringkat 2 di Asia Tenggara dan peringkat 33 di dunia.
Presiden Jokowi jelas akan mendongkrak tingkat perekonomian Indonesia ke level lebih tinggi di dunia dalam kurun waktu kedepan menuju Indonesia maju.
“Dari segi positip jelas Kabupaten Cianjur juga akan kena dampaknya dengan akan menambah PAD dari berbagai sektor terutama dari sektor industri,” kata Ahmad Jaelani.
Kemudian mengurangi angka pengangguran, meningkatnya tingkat perekonomian warga.
Sedangkan sisi negatifnya, lanjut Ahmad Jaelani, warga Cianjur Utara terancam akan kehilangan sumber mata pencaharian bidang pertanian, perkebunan, karena banyak bentang alam akan tergerus oleh buldozer.
Kemudian terjadi pergantian ekosistem air dari Natural ke Portal menuju Plural, yang mengancam terjadinya pergerakan tanah, perubahan Iklim, meningkatnya angka kriminalitas.
“Inilah yang yang harus diperhatikan oleh Pemerintah Kabupaten Cianjur,” ungkap Ahmad Jaelani, Selasa, 15 April 2024 (Mam).
