SEMARANG, koranpelita.co – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menggenjot aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) dengan jemput bola ke instansi pemerintah maupun lembaga pendidikan. Hal itu untuk mengejar target aktivasi IKD Kementerian Dalam Negeri, sebanyak 25 persen dari total perekaman E-KTP di Jateng hingga akhir tahun 2023.
Sekretaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Kependudukan, dan Catatan Sipil (Dispermadesdukcapil) Prov. Jateng, Nur Kholis mengatakan, pihaknya melakukan berbagai terobosan untuk menaikkan jumlah aktivasi IKD. Mulai dari jemput bola ke berbagai instansi di bawah Pemprov Jateng, pemkab dan pemkot, hingga ke universitas-universitas yang menyasar mahasiswa.
Selain itu, bagi warga yang saat ini tengah melakukan perekaman E-KTP, diwajibkan untuk mengaktivasi IKD. Meski demikian, adanya IKD bukan berarti meniadakan keberadaan fisik KTP, karena variasi pengguna KTP yang belum memiliki perangkat digital.
“IKD di Jateng ditargetkan oleh Dirjen Dukcapil Kemendagri itu 25 persen dari perekaman. Rerata di setiap kabupaten/ kota sekitar 200 ribuan aktivasi. Kalau dihitung masih jauh sekali, baru mencapai sekitar satu atau dua persen paling tinggi,” ucapnya, ditemui di Aula Gotong Royong Dispermadesdukcapil Jateng, Senin (20/2/2023).
Ia mengatakan, IKD merupakan terobosan di tengah era digitalisasi. Dengan aktivasi layanan ini, warga tidak perlu menenteng fisik KTP dalam menjangkau pelayanan publik.
Cukup memiliki telepon pintar berbasis Android, data pada Kartu Tanda Penduduk (KTP) akan tercantum. Adapula Kartu Keluarga (KK) digital, NPWP, sejarah vaksinasi Covid-19, informasi kepemilikan kendaraan, informasi BKN, serta Daftar Pemilih Tetap tahun 2024.
Dengan ini, nantinya akses ke pelayanan publik lebih mudah. Tidak perlu fotokopi, cukup dengan scan barcode.
“Komplet harapannya data kependudukan ada di handphone, pelayanan ada disitu, pindah (tempat tinggal) di situ. Untuk negara bisa berhemat karena untuk setiap keping (KTP-El) setiap pencetakan itu sekitar Rp10 ribu, belum yang lain-lain,” urainya.
Terkait keamanan data, Nur Kholis meminta masyarakat tak khawatir. Sebab, selalu ada update keamanan yang dilakukan oleh Kemendagri, bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN). (red1)
- Mako Brigif 4/DR Digeruduk Anak-anak TK Pertiwi Kramat - 25/01/2025
- Ismail Fahmi Resmi Pimpin DPK IKAPTK Kota Tegal 2024-2029 - 25/01/2025
- Pemkab Tegal Gelar Pisah Sambut Pj Bupati Tegal - 25/01/2025