Warga Protes  Minta Proyek Saluran dan Paving Dibongkar Ulang 

Sejumlah warga RT 3 RW 5, Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal geram dengan hasil pekerjaan proyek yang terkesan asal-asalan.

Tegal, koranpelita.co – Warga RT 3 RW 5, Kel Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, minta proyek saluran dan paving di lingkungannya supaya dibongkar dan dikerjakan ulang.

Hal itu terungkap, karena hasil pekerjaan tidak sesuai harapan warga. Seperti halnya elevasi tidak lancar, pekerjaan terkesan asal-asalan dan hasil pekerjaan banyak rumah warga yang sebelumnya lebih tinggi dari paving sekarang lebih rendah.

Ketua RT 03, RW 5, Kelurahan Debong Tengah, Endi mengaku, pekerjaan terkesan tergesa-gesa sehingga hasilnya tidak bagus dan tidak sesuai harapan warga.

BACA JUGA : Pemkot Tangerang Gelar Pelatihan Penanganan Penyakit Pada Hewan

Menurutnya, jalan paving lebih kurang 80 meter tersebut, dikerjakan hanya tiga hari, terhitung sejak Senin – Rabu (24-26/10/22) paving dan cover hampir selesai terpasang.

“Sebelumnya memang ada dari pihak CV/Pemborong minta izin ke saya, selanjutnya Senin (24/10/22) mulai ada pekerja datang dan langsung menggali dari ujung barat hingga timur,” ujar Endi, Jumat (28/10/22) saat ditemui di rumahnya.

Namun, lanjut Endi, saat pekerjaan berjalan tiga hari, galian sudah selesai hingga pemasangan beton setengah lingkaran, paving dan tutup beton. Akan tetapi, hasilnya tidak seperti yang diharapkan, terkesan asal-asalan dan tergesa-gesa, sehingga hasil tidak maksimal.

“Warga kami kecewa, bahkan para pekerja waktu lanjut kerja, Kamis (27/10/22) sempat diberhentikan oleh warga kami, sebab hasilnya sangat mengecewakan,” ungkapnya.

Endi menambahkan, warga minta supaya hasil pekerjaan sementara yang sudah jadi ini supaya dibongkar dan dikerjakan ulang.

“Saya pribadi dan mewakili warga, berharap adanya tindakan tegas dari dinas terkait, sebab hasil pekerjaan tersebut bukan tambah baik namun sebaliknya malah bikin kecewa warga,” tegas Endi.

Sementara seorang warga sekitar yang tidak mau disebut namanya, mengatakan, pekerjaan seharusnya dilaksanakan dari sebelah timur dulu, sebab buangan/sungai berada di sebelah timur. Namun dari pihak CV/kontraktor mengerjakan dari sebelah barat, sehingga aliran/elevasi gak jalan/mengalir (air buangan dari rumah warga mengendap dan menimbulkan bau tak sedap).

“Rumah saya sebelumnya teras lebih tinggi dari jalan paving, namun sekarang dengan adanya proyek tersebut yang terkesan ngawur ini, rumah saya jadi lebih rendah dan dikhawatirkan ketika hujan turun air bakal masuk rumah,” katanya, saat ditemui di lokasi proyek.

Menurutnya, dari dulu di lingkungannya tidak pernah banjir dan saluran normal-normal saja. Akan tetapi justeru setelah ada proyek ini teras rumah jadi tergenang air.

“Air hujan tidak bisa masuk saluran disebabkan saluran/paving lebih tinggi ketimbang teras rumah kami. Dan kalau proyek ini diteruskan, kami terpaksa bongkar kembali karena bukan nambah manfaat tetapi malah bikin masalah,” tuturnya sambil emosi.

Adapun proyek tersebut, di lokasi tidak tampak atau tidak terpasang papan proyek/papan informasi proyek, sehingga terkesan “Proyek Siluman”.

Sisi lain, Kepala Dinas DPU PR Kota Tegal, Sugiyanto melalui Kasi Cipta Karya DPU PR, Teguh Sugihartono saat dihubungi perihal tersebut melalui telepon genggamnya mengatakan, bakal menindaklanjuti keluhan atau aduan dari warga setempat.

“Seharusnya di lapangan jika rekanan mendapat suatu permasalahan segera koordinasikan ke kami, tapi ini justeru bukan dari rekanannya melainkan justeru dari rekan media. Terima kasih atas informasinya dan kami segera tindaklanjuti,” ujar Teguh.

Selain itu, Teguh juga berharap bagi semua rekanan yang mendapat proyek/pekerjaan, sebelum pelaksanaan diharuskan pasang/tempel papan informasi di sekitaran lokasi proyek, sehingga warga/masyarakat dapat mengetahui minimal adanya proyek yang sedang dilaksanakan di lingkungan tersebut.

“Papan informasi harus ada (terpasang) sebab di RAB bunyi walaupun nilainya kecil, itu vital karena itu untuk dokumentasi dan nantinya difoto dokumentasi foto papan informasi itu di sampul yang pertama,” pungkasnya.(her)