Bupati Tangerang Teken MoU Dengan UNICEF

Kabupaten Tangerang,koranpelita.co – Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar menandatanganani MoU terkait kegiatan edukasi kesehatan reproduksi dan manajemen kesehatan menstruasi melalui aplikasi Oky di sekolah, berlangsung di GSG Puspem Kab. Tangerang,Senin (25/07/2022).

Menurut Bupati ,penandatanganan MoU itu semakin menguatkan komitmen dari Pemerintah Kabupaten Tangerang terhadap edukasi kesehatan terutama manajemen kesehatan menstruasi (MKM) bagi anak-anak terutama di sekolah.

BACA JUGA : Pemkot Tangerang Terima Penghargaan Dari Kemenkumham

“Sekolah adalah tempat untuk memberikan informasi yang lengkap, bukan hanya pendidikan dan pengetahuan, tapi mengenai kesehatan ataupun pengelolaan menstruasi bagi anak-anak yang harus sudah mulai dilakukan di sekolah,” jelas Zaki.

Melalui momen ini sebut Bupati mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak ibu kepala sekolah negeri maupun madrasah karena berkat bapak ibu lah program manajemen kesehatan menstruasi bisa tersosialisasikan, bisa terjalankan dengan baik di sekolah-sekolah di Kabupaten Tangerang.

BACA JUGA:  Ketua DPRD Provinsi Jambi  Hadiri Peresmian Gedung Kejati

Terkait gizi buruk maternal dan neonatal serta mengenai kesehatan masyarakat menurut Bupati kuncinya ada di pendidikan. Untuk itu,tanggung jawab kita bersama bisa memberikan pendidikan kepada anak-anak kita bukan hanya sisi akademik saja sehingga mereka nanti siap menghadapi persoalan-persoalan kesehatan yang akan mereka hadapi.

“Maka dari itu Bapa/Ibu Kepala Sekolah sekalian, fasilitas sarana dan prasarana yang sudah dibangun oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang wajib hukumnya dipelihara dengan baik, salah satunya adalah sanitasi sekolah kita,” pinta Bupati.

Sementara itu M. Zainal selaku perwakilan UNICEF Indonesia mengungkapkan kesadaran akan pentingnya kebersihan dan kesehatan menstruasi itu sangat penting untuk percepatan pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs).

BACA JUGA:  PN Jakarta Pusat Menolak Gugatan DK PWI Jaya Dibekukan

Menurut dia, masih banyak yang menganggap masalah menstruasi merupakan hal yang sepele bahkan dianggap sebagai hal yang kotor dan menjadi urusan perempuan semata.

Zainal juga menambahkan hampir 80% anak anak tidak mengetahui informasi yang benar tentang pentingnya pengelolaan menstruasi, sehingga banyak diantara mereka hanya mengandalkan pengalaman atau tradisi.

Di sisi lain, yang menjadi persoalan adalah masih adanya sekolah yang belum menyediakan fasilitas memadai, kususnya adanya sanitasi sekolah yang menyiapkan hal-hal tersebut.

“Untuk itu UNICEF pada tahun 2020 berupaya mengatasi masalah ini dengan mengembangkan aplikasi yang namanya OKY. Aplikasi ini sengaja dikembangkan di Indonesia dengan melibatkan remaja putri di Indonesia maupun Mongolia. Dan beberapa sampel diantaranya berasal dari Kabupaten Tangerang,” jelasnya.

BACA JUGA:  Pj. Sekda Banten Gelar Silaturahmi dengan ASN Bappeda Provinsi Banten

Zainal mengatakan bahwa sejarah OKY tersebut lahir dan terinspirasi dari Kabupaten Tangerang. OKY adalah aplikasi yang sangat menyenangkan buat remaja putri karena remaja putri dapat memonitor periode menstruasinya sehingga mereka dapat mempersiapkan menstruasinya secara lebih baik. Aplikasi OKY juga memberikan informasi yang menyeluruh soal menstruasi. (sam).