
JAMBI, koranpelita.co – Wakil Gubernur Jambi, H. Abdullah Sani, menyatakan bahwa Pemerintah Provinsi Jambi terus berupaya melestarikan Sungai Batanghari, salah satunya dengan mengadakan event nasional. Hal tersebut disampaikan Sani pada saat Rapat Koordinasi Kenduri Swarna Bhumi, bertempat di Auditorium Rumah Dinas Gubernur Jambi, Selasa (15/03/2022).
Sani mengatakan, Pemerintah Provinsi Jambi telah mencanangkan Gerakan Sungai Batanghari Bersih dan melalui event kenduri Swarna bhumi ini dapat mengembalikan dan mewariskan kekayaan alam maupun budaya dari Sungai Batanghari. “Kita berharap kegiatan kenduri Swarna bhumi menjadi upaya bersama untuk memajukan kebudayaan dan menjaga lingkungan sungai di daerah aliran Sungai Batanghari,” kata Sani.
Ia mengapresiasi dan menyambut baik kegiatan kenduri Swara Bhumi yang diinisiasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia.
“Saya menyambut baik kegiatan Susur Budaya Melayu Jambi kerja sama antara Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek, Pemerintah Provinsi Jambi, dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ini,” ujarnya.r
Povinsi Jambi memiliki kebudayaan Melayu Jambi yang beraneka ragam yaitu meliputi upacara kepercayaan tradisional, sistem kemasyarakatan/kepemimpinan, sistem gotong royong, adat perkawinan, tradisi lisan, bahasa, pakaian, corak arsitektur bangunan, peralatan dan pertukangan, permainan, seni, ragam makanan dan minuman, hukum adat, pengobatan dan berbagai kreasi lainnya.
Hadir juga dalam kegiatan diantaranya para pejabat Pemerintah Daerah DAS Batanghari yang hadir pada rapat koordinasi ini yaitu Kabupaten Tanjung Jabung Timur, Kabupaten Muaro Jambi, Kota Jambi, Kabupaten Batanghari, Kabupaten Sarolangun, Kabupaten Merangin, Kabupaten Tebo, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi, dan Kabupaten Dharmasraya, sementara itu Provinsi Sumatera Barat menyatakan komitmen yang ditandai dengan penandatangan secara simbolis.
Sani berharap dari kenduri swarna bhumi ini menjadi informasi baru sekaligus penelusuran bukti-bukti sejarah budaya Melayu Jambi, melalui konsep traveling budaya dari kacamata anak muda.
Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Provinsi Jambi (Kemendikbudristek Prov. Jambi), Hilman Farid, mengatakan bahwa kenduri ini bukan hanya kegiatan, namun merupakan gerakan kebudayaan untuk mengingatkan kembali ingatan masyarakat tentang pentingnya sungai dalam kehidupan sehingga harus meletakkan kebudayaan di hulu pembangunan.
Hilman Farid memaparkan, Pemerintah Provinsi Jambi dapat melaksanakan beberapa rangkaian kegiatan pada kenduri Swarna bhumi ini, diantaranya adalah seminar, loka karya, pagelaran, pameran, dan pemanfaatan media-media baru. Kenduri Swarna bhumi ini berupa kegiatan arung budaya dengan salah satu tujuannya adalah dapat lebih menjalin kesatuan antar Kabupaten dan Kota.
Ketua DPRD Provinsi Jambi, Edi Purwanto mengungkapkan, setidaknya ada 3 (tiga) pendekatan yang sangat penting dalam pengelolaan Sungai Batanghari, yaitu: pertama adalah adat, dengan munculnya kesadaran kolektif masyarakat, kedua adalah pendekatan politik, dengan adanya komitmen bersama seluruh pemangku kepentingan, dan yang terakhir adalah pendekatan hukum, dengan adanya aturan yang mengikat untuk menjamin pengelolaan Sungai Batanghari. (Rizal)