SENTUL, koranpelita.co – Universitas Pertahanan (Unhan) mengukuhkan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) DR. dr. Terawan Agus Putranto, Sp.Rad (K) sebagai Profesor Kehormatan atau Guru Besar Tidak Tetap Ilmu Pertahanan Bidang Kedokteran Militer, Fakultas Kedokteran Militer.
Pengukuhan Terawan yang berpangkat terakhir Letnan Jenderal TNI ini dilakukan melalui sidang senat terbuka yang dipimpin oleh Ketua Senat Akademik Unhan,Laksamana Madya TNI Prof Dr Amarulla Octavian secara daring di Kampus Bela Negara Sentul, Kab. Bogor, Jawa Barat, Rabu (12/01/2021).
Dalam sambutannya, Amarulla Octavian menuturkan, bahwaTerawan merupakan sosok pribadi prajurit TNI yang memiliki kompetensi, pengetahuan dan prestasi luar biasa sepanjang berkarier di lingkungan TNI. “Dedikasi dan pengabdian diberikan sebagai tenaga medis di berbagai rumah sakit TNI banyak mendapat penghargaan. Beberapa kali tergabung dalam satuan tugas militer juga telah dilaksanakan dengan tuntas,” ucapnya.
“Pengelaman dan keterampilan sebagai prajurit TNI sekaligus tenaga medis sepanjang karier merupakan bekal penting ketika ditunjukkan menjadi Tim Dokter Kepresidenan mulai tahun 2009 hingga menjabat sebagai Kepala Rumah Sakit Kepresidenan RSPAD Gatot Soebroto periode 2015-2019. Presiden Joko Widodo juga menunjuk Terawan sebagai Menkes periode 2019-2020,” sambungnya.
Selain mendapat jabatan dari dalam negeri,Amarulla juga menyebutkan, sosok Dokter Terawan juga menjabat sebagai Ketua The International Committee of Military Medicine (ICMM) periode 2015-2017. Selain itu, dokter Terawan juga dikenal sebagai tenaga medis yang kreatif. Beberapa kali karya ilmiah bidang kesehatan militer mendapat pengakuan dan penghargaan internasional selama beberapa tahun.
Amarulla menegaskan bahwa kesehatan militer bagian dari sistem pertahanan di banyak negara termasuk di Indonesia. Hal ini tertuang dalam berbagai teori dan bukan referensi banyak membahas peran kesehatan militer baik pada masa damai maupun konflik dalam menjaga kualitas kesehatan prajurit dan bahkan meningkatkan kapasitas dan fasilitas kesehatan dalam manajemen sumber daya pertahanan.
Dikatakannya, kesehatan militer juga sangat berpengaruh terhadap aspek dalam keberhasilan manajemen pertahanan. Bahkan, sejarah dunia juga mencatat kesehatan militer dalam menghadapi pandemi pada suatu masa, terlebih pada masa pandemi Covid-19 saat ini. “Kerja sama antara militer berbagai negara juga dipimpin oleh satuan militer. Demikian pula Kementerian Pertahanan (Kemenhan) dan TNI juga meningkatkan kerja sama dengan banyak pihak dalam bidang kesehatan militer. Saat ini kesehatan militer menjadi instrumen vital dan penyelenggaraan diplomasi pertahanan,” ungkapnya.
“Seluruh ide, gagasan dan karya ilmiah bidang kesehatan militer sebagai prajurit TNI menjunjung tinggi nilai-nilai TNI merupakan suatu penilain akhir kelayakan dari Dokter Terawan Agus Putranto untuk menerima pengukuhan gelar Profesor Kehormatan,” tandasnya.
Ia juga menegaskan, pengukuhan gelar profesor kehormatan terhadap pejabat negara atau mantan pejabat negara dengan pengetahuan lazim dan jasa luar biasa dapat menjadi tradisi intelektual sebagaimana lazimnya berlaku di Unhan negara lain. (red)