SEMARANG, koranpelita.co – Pemerintah pusat mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri tentang Pembelajaran tatap muka di masa pandemi covid-19.
Sesuai aturan terbaru, kegiatan belajar mengajar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah boleh melibatkan siswa sebanyak 100% mulai semester kedua tahun ajaran 2021/2022.
Dilansir dari suaramerdeka.com, menanggapi hal tersebut Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi mengatakan, Pembelajaran Tatap Muka di Semarang sudah merupakan kebutuhan.
Hendi menjelaskan, PPKM Kota Semarang sudah Level 1. Tingkat vaksin guru dan siswa terutama siswa SMP sudah lebih dari 80 persen. Maka sesuai SKB 4 Menteri, Kota Semarang sudah siap PTM full day khususnya untuk siswa SMP dan SMA/SMK.
Selain itu, menerapkan SOP dengan benar. Memaksimalkan peran Satgas Covid di Sekolah dan melakukan monitoring dan evaluasi melibatkan steakholder terkait.
“Kita sudah lakukan 100% pembelajaran dari kelas satu hingga kelas enam, namun untuk kelas satu baru kita lakukan hari ini,” kata Kepala Sekolah SDN Sambiroto 2, Kuntarti Endah Sarini, S.Pd., M.Pd., saat ditemui awak media, di ruang kerjanya, SDN Sambiroto 2, Jl. Nilam I, Sambiroto, Kec. Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (04/01/2022).
“Kita sudah laksanakan PTM full day dari hari Senin hingga Sabtu, dengan waktu pembelajaran maksimal enam jam tetapi kita lihat juga keadaan dan kondisi maka kita batasi hanya 4 jam pembelajaran,” tambahnya.
Terkait anak-anak kelas rendah (kelas satu) butuh perhatian khusus untuk menjalankan protokol kesehatan, Endah menjelaskan, bahwa para guru selalu harus intens, dan SDN Sambiroto 2 juga sudah memiliki Satgas Covid-19.
“Kita selalu mengingatkan para siswa dalam penerapan protokol kesehatan. Utamanya kita anjurkan harus selalu sarapan sebelum masuk sekolah, jangan saling berbagi bekal makanan dengan teman-teman, jangan minum bersamaan satu wadah dengan temannya, selalu mencuci tangan sebelum masuk sekolah dan sesudah pembelajaran, satu meja untuk satu siswa serta pakai masker. Untuk waktu jam istirahat kami juga batasi hanya 10 menit dan hanya di dalam kelas tidak boleh keluar kelas,” paparnya.
Kepala Sekolah juga menekankan kepada para orang tua untuk selalu mendukung program PTM tersebut dengan selalu menjaga kondisi anak, jaga kebersihan lingkungan rumah, dan kalau bisa menjaga konsumsi makanan dan minuman anak selama di luar sekolah serta bagi orang tua yang belum divaksin mohon segera vaksin agar anaknya juga ikut melakukan vaksinasi.
“Kami butuh dukungan dari para orang tua siswa,” pungkasnya.
Masih kata Kuntarti Endah Sarini, kami selalu rutin melakukan penyemprotan disinfektan setiap ruang kelas setelah selesai kegiatan pembelajaran dan alhamdulillah semua pengajar disini sudah 100 persen vaksin dosis kedua, sebagai syarat utama dalam pelaksanaan program Pembelajaran Tatap Muka.
Sementara itu Ketua Satgas Covid-19 SDN Sambiroto 2 Kota Semarang, Sumarno, S.Pd., menjelaskan hari ini adalah PTM perdana bagi anak-anak kelas satu.
“Setelah hampir 1,5 tahun lebih anak-anak kelas satu belum bisa melaksanakan sekolah tatap muka, hanya menggunakan virtual, baru kali ini kami lakukan PTM,” kata Sumarno.
“Kami berharap anak-anak selalu menjaga protokol kesehatan, kami sebagai guru juga Satgas Covid-19 akan selalu memantau, mengingatkan dan menerapkan untuk jaga jarak, mencuci tangan dan memakai masker dalam pembelajaran di masa pandemi covid-19,” jelasnya.
Sementara itu orang tua murid, Hamonangan (46), yang ikut mengantar anaknya lakukan PTM perdana di SDN Sambiroto 2, mengatakan senang tetapi juga waspada dalam kegiatan sekolah tatap muka tersebut.
“Saya senang pak, anak saya bisa sekolah tatap muka hari ini, dia bisa langsung belajar, bermain dan ketemu guru. Tetapi ya saya tetap khawatir dan waspada karena pandemi covid-19 masih saja menghantui. Semoga saja pandemi ini segera hilang,” tandasnya. (er)