
KARAWANG, koranpelita.co – Jelang musim penghujan dan akhir tahun 2021 pada Desember mendatang. Ketersedian stok beras di Bulog Karawang mencapai 24 ribu ton, yang tersebar di 10 gudang Bulog se Kabupaten Karawang.
Hal itu diungkapkan Kepala Bulog Kabupaten Karawang, Yanto Nurdianto saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (18/11/2021).
“Jumlah tersebut dapat aman mencukupi ketersediaan beras selama 7 hingga 10 bulan kedepan,” jelas Yanto.
Dirinya menjelaskan, selain di Kabupaten Karawang, Pemerintah Pusat juga memiliki cadangan beras yang juga dikelola oleh Bulog untuk digunakan dalam menanggulangi keadaan darurat bencana dan kerawanan pangan pasca bencana yang mekanismenya diatur dalam Permensos No.22 tahun 2019, setiap Kabupaten 100 ton, termasuk Kabupaten Karawang.
“Stok cadangan sebanyak itu dapat digunakan ketika keadaan darurat bencana, seperti bencana banjir, yang biasanya datang pada saat musim penghujan. Adapun cadangan tersebut dapat digunakan sesuai dengan permintaan pemerintah setempat, dalam hal ini bupati,” ungkapnya.
Masih kata Kapala Bulog Karawang, pemerintah daerah pun juga juga memiliki stok Cadangan Pangan Pemerintah Daerah (CPPD) yg dikelola langsung Dinas Ketahanan Pangan. Adapun jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran yang ada pada APBD.
“Jadi Kabupaten Karawang juga memiliki CPPD yang telah dianggarkan di dalam APBD. Adapun jumlah dan besar anggaran pemerintah daerah lah yang menentukan,” jelas Yanto.
Bahkan, tambah Yanto, di saat musim penghujan memiliki potensi terjadinya gagal panen. Seperti diketahui Karawang merupakan lumbung padi memiliki kultur lokasi yang berbeda-beda. Dan pada akhirnya berdampak menurunnya hasil panen.
“Gagal panen, biasanya akan berpengaruh kepada kenaikan harga eceran tertinggi (HET) beras di pasaran. Bila hal ini memang terjadi Kami dari Bulog akan turun melakukan operasi pasar atas izin dari Dinas perdagangan, apalagi kenaikan harga melebihi 10 persen dari harga HET untuk menstabilkan kembali harga di pasaran,” pungkasnya. (Supri)