Bekasi,koranpelita.co ||| Desa Tangguh Bencana adalah desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana. Desa atau kelurahan itu juga harus mampu memulihkan diri dengan cepat dari berbagai dampak bencana
Serma Domo Suherman Batiuud Koramil 13 Kedungwaringin mewakili PLH Danramil Lettu Kav Indayanto hadiri pembentukan DESTANA (Desa Tanguh Bencana) Dalam rangka Antisipasi Tanggap Darurat Menghadapi Musim penghujan di Wilayah Kampung Bojong Desa Bojongsari dirinya tetap menghimbau agar tetap menjaga jarak dan patuhi protokol kesehatan “ujar Serma Domo
Saat di temui awak media di Desa Bojongsari Kp. Mareleng RT 001/05 Ds. Bojongsari Kec Kedungwaringin pada Rabu 15/9/2021
Dikutip dari keterangan resmi BNPB, Bahwa mayoritas bencana tersebut merupakan bencana hidrometeorologi atau bencana yang terjadi sebagai dampak dari fenomena meteorologi/alam.
Dalam pembentukan tersebut juga di hadiri oleh, Kepala Desa Bjs
Babinsa AD, Kabid BPBD kabupaten Bekasi RT dan RW
Dari keterangan yang di dapat Serma Domo Suherman menilai bahwa Bencana banjir menjadi peristiwa bencana alam yang paling mendominasi. Tercatat banjir terjadi sebanyak 134 kejadian, disusul tanah longsor sebanyak 31 kejadian, dan puting beliung sebanyak 24 kejadian. Merujuk banyaknya kejadian ini, untuk itu kesiapsiagaan menghadapi bencana menjadi yang utama bagi Pemerintah, Pusat hingga ke Desa “papar Serma Domo
Dengan Menyiapkan desa siaga dari bencana merupakan salah satu program yang mesti ada terlebih Kecamatan kedungwarungin rawan akan ancaman bencana Banjir Desa Tangguh Bencana adalah desa atau kelurahan yang memiliki kemampuan mandiri untuk beradaptasi dan menghadapi potensi ancaman bencana
Sebelum Akhir September ini harus kita bentuk untuk mempersiapkan agar hujan yang terbiasa datang di penghujung tahun dapat kita atasi bersama” pungkas Serma Domo
Selama kegiatan rapat pembentukan berjalan dengan tertib dan mematuhi protokol kesehatan”tutupnya