
Jakarta – koranpelita.co — Bagi sebagian orang, masa lalu hanyalah kenangan. Tapi bagi para penghuni lama Jalan Bandar 1 dan 2, masa lalu adalah rumah yang selalu punya pintu untuk kembali. Kini, mereka bersiap menghidupkan kembali kisah lama lewat acara “Temu Kangen Alumni Jalan Bandar”, sebuah reuni lintas generasi yang digagas oleh Deva, salah satu penggerak komunitas, dan didukung penuh oleh Yuda Asmara, yang siap turun tangan menjadi donatur utama.
“Semangatnya sederhana: bukan cuma nostalgia, tapi membangun kembali silaturahmi yang sempat terputus oleh waktu dan jarak,” kata Deva kepada wartawan, Rabu (22/10/2025).
Rencana ini muncul dari obrolan ringan di grup pesan daring. Namun gayung bersambut ketika Yuda Asmara, salah satu figur yang dikenal sukses di luar negeri, langsung menyatakan kesediaan mendanai seluruh rangkaian acara. Ia berencana pulang ke Indonesia akhir November, dan reuni ini digadang-gadang bakal digelar pada Desember 2025.
Membangun Kembali Jejak Persaudaraan
Tak sekadar nostalgia, reuni ini diharapkan menjadi momentum kebangkitan solidaritas antarwarga lama. Beberapa anggota bahkan menilai, kegiatan ini bisa berkembang menjadi wadah sosial yang berkelanjutan – semacam Bandar Community Network — tempat mereka saling mendukung di bidang usaha, pendidikan, dan sosial.
“Dulu kami tumbuh di jalan yang sama, makan di warung yang sama, dan berbagi mimpi yang sama. Sekarang waktunya berbagi manfaat,” ujar Deva.
Apresiasi dari Dunia Usaha
Dukungan atas rencana reuni ini juga datang dari kalangan pengusaha. Vonita Wowor atau sapaan akrabnya Kaka Nita, seorang pengusaha sukses di Jakarta yang juga pernah tinggal di kawasan tersebut, mengapresiasi langkah para alumni Jalan Bandar.
“Bagi saya, reuni seperti ini bukan sekadar temu kangen. Ini simbol bahwa kita tidak melupakan akar. Dari lingkungan kecil seperti Jalan Bandar, banyak orang hebat lahir dan sukses di berbagai bidang. Kalau mereka bersatu kembali, dampaknya bisa luar biasa – bahkan bisa menjadi gerakan sosial yang nyata,” ungkap, Kaka Nita dengan nada optimistis.
Menurutnya, kegiatan semacam ini bisa menginspirasi banyak komunitas perkotaan lain untuk menumbuhkan solidaritas dan kepedulian sosial di tengah hiruk pikuk kehidupan kota besar.
Antara Jakarta dan Bali : Simbol Dua Dunia
Lokasi reuni masih dalam tahap pembahasan, antara Jakarta, Puncak, Bogor atau Bali. Pilihan lokasi seakan mewakili dua dunia yang dulu membentuk karakter mereka: kerasnya kota dan hangatnya kebersamaan di dataran tinggi.
Yuda Asmara, yang kini berkiprah di luar negeri, menegaskan bahwa reuni ini tak sekadar pertemuan. “Ini tentang ingatan dan ikatan. Kita ingin membuktikan bahwa waktu boleh berlalu, tapi persaudaraan tidak pernah usang,” katanya dalam pesan video yang dikirim ke grup komunitas.
Dari Obrolan WhatsApp ke Gerakan Sosial
Menariknya, ide reuni ini bermula dari unggahan sederhana di WhatsApp Group alumni. Dari satu candaan tentang “kangen nongkrong di Jalan Bandar,” percakapan berlanjut ke rencana konkret. Kini, panitia sudah terbentuk, dan konsep acara sedang dimatangkan – termasuk konser nostalgia, open mic kisah masa remaja, hingga sesi penghormatan bagi warga senior yang telah berpulang.
Tak hanya itu, panitia juga berencana membuka charity corner untuk membantu anak-anak kurang mampu di lingkungan asal mereka. “Supaya reuni ini punya makna sosial, bukan sekadar bersenang-senang,” tambah Deva.
Refleksi Sosial: Wajah Urban yang Tak Hilang Arah
Fenomena reuni warga lama seperti ini bukan hal sepele. Di tengah kehidupan urban yang cenderung individualistik, kebersamaan semacam ini menjadi bentuk resistensi sosial – mengingatkan kita bahwa akar identitas dan solidaritas sosial tetap penting, bahkan di era digital.
“Reuni ini bukan cuma nostalgia, tapi upaya merekatkan kembali nilai-nilai kebersamaan di tengah masyarakat kota yang makin terfragmentasi,” kata admin Rio, ketua Komunitas Jalan Bandar.
Menurut Rio, gerakan semacam ini perlu diapresiasi karena bisa menjadi model penguatan jejaring sosial berbasis komunitas lokal, yang ujungnya memperkuat ketahanan sosial di masyarakat.(Dodo.Z).


