Kab Tangerang,koranpelita.co – Pemkab Tangerang terus berupaya menekan jumlah penderita penyakit menular Tuberculosis (TBC) hingga saat masih di angka 8.941 kasus. Sulitnya penaganan TBC lantaran para penderita tertutup padahal penularan lewat udara (pernapasan).
Untuk itu Pemkab Tangerang menyelenggarakan rapat koordinasi lintas sektor percepatan eliminasi tuberculosis yang berlangsung di hotel Arya Duta Karawaci,dibuka oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tangerang Moch Maesyal Rasyid ,Kamis (20/07/23).
Dalam sambutannya, Sekda mengatakan bahwa komitmen bersama dan dukungan seluruh stake hokder, lintas sektor baik itu perangkat daerah di lingkungan Pemkab Tangerang, kalangan akademik maupun dunia usaha sangat dibutuhkan dalam melaksanakan upaya percepatan eliminasi Tuberculosis di Kabupaten Tangerang.
“Komitmen bersama dan dukungan seluruh pihak baik pemerintah daerah maupun swasta hingga dunia usaha sangat diperlukan untuk percepatan eliminasi Tuberculosis di Kabupaten Tangerang,” kata Sekda.
Menurut Sekda, menciptakan kesadaran masyarakat tentang perilaku hidup sehat merupakan tantangan besar bagi kita semua. Dia berharap dengan dilaksanakannya kegiatan rapat koordinasi lintas sektor tersebut akan lahir satu strategi dan kolaborasi terhadap layanan kesehatan yang nantinya dapat di impelementasikan sebagai upaya penekanan kasus TBC di wilayah Kabupaten Tangerang.
BACA JUGA : Bupati Tangerang Dampingi Wapres Buka Rakernas XV APKASI dan APKASI Otonomi Expo 2023
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Achmad Muchlis menambahkan bahwa kasus TBC di Kabupaten Tangerang masih cukup tinggi.
“Berdasarkan estimasi Dinkes, di Kabupaten Tangerang pada akhir tahun 2022 diperoleh jumlah kasus sebanyak 8.941 kasus,” sebutnya.
Tingginya temuan kasus TBC merupakan tantangan tersendiri yang harus dipecahkan bersama dan dicarikan solusi terbaik sehingga pelaksanaan program eliminasi Tuberculosis dapat berjalan tepat sasaran dan efektif.
“Penemuan sebanyak mungkin menjadi tantangan mengingat para penderita TBC relatif tertutup terhadap masyarakat sekitar,” jelasnya.
Rapat koordinasi ini diikuti oleh 44 Puskesmas se-Kabupaten Tangerang, Persatuan Dokter Paru dan perwakilan OPD.(*/sul).