Bekasi,koranpelita.co || Indonesia merupakan negeri dengan potensi bencana alam sangat tinggi di antaranya bencana Banjir.
Begitupun dengan Kabupaten Bekasi, seperti tahun lalu hingga kini masih berpotensi banjir”tutur Serda Jaenudin Babinsa Koramil 13 Kedungwarigin
Upaya penanganan bencana pada saat ini, mengalami perubahan paradigma maupun tindakan, yaitu dengan menitikberatkan pada partisipasi masyarakat dalam penanggulangan bencana.
Jadi masyarakat bukan sekedar menjadi korban/objek dari bencana namun juga sebagai pelaku dari penanggulangan bencana.”terang Jaenudin
Metode yang tepat dalam penanganan bencana sekarang adalah Kesiapsiagaan Bencana berbasis masyarakat, program berbasis masyarakat yang mendorong pemberdayaan kapasitas masyarakat untuk menyiagakan diri dalam mencegah serta mengurangi dampak dan resiko bencana yang terjadi di sekitarnya. “jelasnya
Menurut Babinsa Koramil 13 Kedungwarigin Serda Jaenudin hal itu menjadikan masyarakat sebagai pihak yang terkena dampak bencana, diberdayakan dengan pengetahuan dan keterampilan yang memadai, sehingga mampu melakukan upaya penanganan dampak bencana dan pengurangan resiko. Program ini diterapkan di daerah rawan bencana seperti banjir, Kp. Blok Empang Rt. 011/04 Desa Kedung waringin dan dimana masyarakatnya mudah mengarah (bergotong royong) untuk melaksanakan upaya mitigasi atau pengurangan resiko. bermanfaat bagi masyarakat yang paling rentan secara langsung terancam kondisi kesehatan, kehidupan ekonomi dan lingkungan hidupnya.
Sosialisasi dan edukasi kepada masyrakat daerah rawan bencana selain dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bekasi seperti halnya yang dilakukan pada hari ini Senin 31/1/2022
Babinsa bersama warga melakukan kegiatan pendampingan kepada masyarakat untuk dapat berdaya mengatasi kejadian bencana alam yang menimpa dirinya.
Kegiatan sosialisasi dan edukasi yang dihadiri oleh kurang lebih 10 peserta dari masyarakat kampung Blok Empang tersebut.
Adapun yang di bahas dalam sosialisasi tersebut adalah Menghimbau dan mengajak warga agar tidak buang sampah sembarangan di sekitar sungai irigasi sekunder, (dikumpulkan 1 titik), serta Rencana pembuatan jamban.
Program Citarum Harum. “Terang Dudung
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam merespon dan memitigasi dampak / risiko bencana serta tingkat kehidupan dan ekonomi masyarakat. Dengan konsep, risiko bencana selalu ada dan tinggi dengan adanya bahaya dan kerentanan di masyarakat, maka risiko dapat dikurangi dengan peningkatan kapasitas yang ada di masyarakat pula. Maka upaya mengurangi risiko bencana adalah dengan peningkatan kapasitas masyarakat dan kerentanan yang ada di masyarakat yaitu tidak membuang sampah sembarangan