BANYUWANGI, koranpelita.co – Sejumlah 60 orang yang termasuk dalam anggota Relawan Penjaga Laut Nusantara (Rapala) di Kabupaten Banyuwangi, mendapat pendalaman kompetensi di bidang keamanan dan keselamatan laut. Kegiatan berlangsung di Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan, Banyuwangi, Minggu (13/12/2021) kemarin.
Setelah 12 hari mengemban pendidikan singkat yang dilakukan oleh Bakamla RI, dan turut bekerja sama dengan stakeholder dan pemilik industri setempat, kegiatan resmi ditutup oleh Deputi Inhuker Bakamla RI, Laksda Bakamla Drs. I Putu Arya Angga. Penyematan Brevet Scuba secara simbolis menjadi gong penutup jalannya kegiatan.
Pelatihan yang diberikan kali ini meliputi latihan selam, pencarian dan penyelamatan, bela negara, oseanografi, dan pertahanan maritim.
Dalam sambutan Kepala Bakamla RI yang dibacakan oleh Deputi Inhuker Bakamla RI, menyatakan bahwa kegiatan peningkatan kompetensi seperti ini, perlu dan akan dilakukan secara berkelanjutan.
“Hal ini dilakukan untuk terus menjaga performa anggota Rapala yang turut berperan serta dalam menjaga keamanan dan keselamatan, khususnya di wilayah perairan Banyuwangi,” ujar Laksda Bakamla I Putu Arya Angga.
Bersinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku industri setempat, kegiatan peningkatan kompetensi Rapala Banyuwangi berjalan dengan lancar. Tidak hanya ditutup dengan penyematan Brevet Scuba, penghargaan kepada keluarga anggota Rapala juga disampaikan oleh Laksda Bakamla I Putu Arya Angga.
Selanjutnya, Sertifikat SAR juga secara simbolis diserahkan oleh perwakilan dari Bupati Banyuwangi kepada salah satu anggota Rapala. Penyerahan perlengkapan operasi SAR secara simbolis juga diserahkan oleh Direktur PT Bumi Suksesindo, H. Boyke Abidin.
Diharapkan kegiatan ini dapat turut memberikan dampak yang signifikan, dalam membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya faktor keamanan dan keselamatan dalam melaut. Terlebih lagi, kemampuan dasar ini penting untuk diketahui semua masyarakat maritim, khususnya saat terjadi kejadian darurat. Sehingga situasi kritis dapat terkendali, dan minim adanya korban jiwa atau materi. (Red/Hms Bakamla RI)