Bogor,Koranpelita- Terkait persoalan kemacetan di Kota Bogor hingga saat ini masih belum teratasi oleh Pemerintah Kota Bogor, jumat (18/06/2021).
Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah serius melakukan penataan transportasi di kota hujan.
Baru-baru ini, sang Wali Kota Bima Arya Sugiarto berencana akan menghapus keberadaan angkutan perkotaan (angkot) di pusat kota atau di seputaran Kebun Raya Bogor.
Demi memuluskan rencana itu, Bima membuat sejumlah kebijakan. Salah satunya dengan tidak memberikan izin perpanjangan terhadap 800 angkot yang telah berusia di atas 20 tahun, akhir tahun ini.
Dahulu tahun 2019 juga pernah diblakukan hal yang sama bahkanbpada tahun tersebut 700 angkot di hilangkan ijin trayek nya.
selanjutnya Bima menambahkan , berdasarkan data dari Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, jumlah angkot yang ada mencapai 2.400.
Dengan tidak diperpanjangnya 800 angkot di akhir tahun ini, artinya jumlah angkot di Kota Bogor pada tahun depan menjadi 1.600. Bima pun meyakini, pada tahun 2022, seluruh angkot yang beroperasi di pusat kota akan hilang dengan sendirinya.
“Dalam tahun 2022 angkot akan hilang. Artinya angkot itu secara alamiah akan hilang,” ucap Bima. Sejalan dengan kebijakan itu, Bima pun telah merancang skema untuk membatasi jumlah angkot yang masuk dari Kabupaten ke Kota Bogor.
Padahal berbagai langkah telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Bogor untuk menangani persoalan kemacetan di Kota Bogor, seperti halnya program Sistem Satu Arah (SSA) di seputaran Istana Bogor.
Namun hal itu tidak berdampak pada kemacaten di Kota Bogor, bahkan semenjak penerapan sistem satu arah (SSA) diseputaran Istana Bogor titik kemacetan di Kota Bogor bertambah.
Contoh titik kemacetan di SSA terjadi di Jembatan Otto Iskandar Dinata, Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Selain itu, persoalan kemacetan sendiri merupakan prioritas utama Pemerintah Kota Bogor dari 6 skala prioritas yang ada.
Sementara Walikota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengungkapkan program konversi Program konversi angkot terus berlanjut.
- “Bulan depan akan mulai beroperasi 75 bis di beberapa koridor untuk menggantikan sekitar 200 angkot, ” ujarnya.